kaltengtoday.com, Tamiang Layang – Beberapa hari ini, cuaca panas kering saat siang dan dingin kering menyengat ketika malam, terasakan di Kabupaten Barito Timur, membuat beberapa warga mulai terkena penyakit ringan seperti flu dan batuk.
Selain debu yang beterbangan, virus dari ludah yang dibuang sembarangan juga berpotensi menukarkan penyakit tersebut. Sehingga tak heran, beberapa warga mulai mengenakan masker kembali sebagai antisipasi.
Cuaca yang terbilang ekstrim ini, menurut ramalan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) masih akan berlanjut beberapa hari ke depan. Dan dikatakan oleh Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (Kalaksa BPBD Damkar) Kabupaten Barito Timur (Bartim) H Ahmad Ghazali SPd MM, dalam rilisnya (Rabu, 02/08/2023), dengan kondisi demikian, diharapkan masyarakat akan lebih waspada.
Baca Juga : Â Semua Pihak Harus Siap Hadapi Kemarau
“Penyebabnya adalah dinamisnya kondisi atmosfer dan interaksinya dengan samudera atau lautan di wilayah kepulauan Indonesia. Tapi cuaca ini, dapat berubah sewaktu-waktu,” ucap Ghazali.
Salah seorang warga Tamiang Layang, Hairul, mengaku ia membeli vitamin C dosis tinggi untuk meningkatkan antibodi. Maklum, dirinya sering berada di lapangan dalam kondisi panas menyengat.
“Peningkatan debu juga berefek pada kesehatan. Sehingga kita harus meningkatkan imun tubuh agar tidak drop,” ujarnya.
Baca Juga : Â Tahun 2023 Hadapi Cuaca Kemarau Ekstrem
Sementara beberapa warga di sebuah jalan non aspal di Desa Magantis, Kecamatan Dusun Timur, terlihat menyirami jalanan waktu sore. Mereka mengaku hal ini dilakukan secara sukarela, agar debu di jalan berkurang.
“Apalagi menjelang ekspo ini, Pak. Lebih banyak kendaraan melintas. Jadi kami harus rajin menyiram. Kalau tidak, tanaman di depan rumah, bahkan sampai ujung ruang tamu, debunya menumpuk,” tutur salah seorang warga yang sedang menyemprot jalan depan rumahnya menggunakan air dari slang yang disambungkan dari kran.[Red]
Discussion about this post