Kaltengtoday.com, Tamiang Layang – Keberadaan insan pelaku seni di Bartim bisa diibaratkan udara. Bisa dirasakan kehadirannya, memberikan manfaat, tapi tak terlihat nyata. Karena selama ini, mereka berdiri sendiri-sendiri dan tidak ada yang mendata.
Didorong keinginan untuk lebih saling mengenal, bersatu dalam ikatan satu rasa sebagai pelaku seni, dan merekatkan ikatan persaudaraan, maka kelompok kreatif Jangkrik (Ajang Kreasi Kita) Production, Kabupaten Barito Timur, yang baru saja terbentuk, menggelar sebuah acara yang ditujukan sebagai sebuah wadah silaturahmi.
Baca Juga :Â Berkaca Dari Bartim Expo 2023; Potensi Pemaksimalan UMKM
“Nama acaranya Temu Pelaku Seni Barito Timur, atau kita akronimkan jadi: Tempe Semur. Ini kita suguhkan kepada masyarakat Kabupaten Barito Timur, khususnya para pegiat seni, agar bisa menjadi pemersatu. Kita tidak bicara genre apa dia, etnis apa dia, dari ormas atau parpol apa dia, dan sebagainya. Aksi kita pure art,” tandas Ketua Panitia Eko Budi Prijanto (Minggu, 01/10/2023).
Ditambahkannya, bahwa banyak pegiat seni yang tergabung dalam berbagai parpol, dan kadang ini menjadi kejengahan untuk berbaur. Oleh karena itu, melalui Tempe Semur, diharapkan mereka akan lebih saling merekatkan diri. Dan itu terbukti saat acara tersebut digelar di Nuansa Cafe Tamiang Layang, Jumat malam kemarin.
Christian Piay, salah seorang warga Tamiang Layang, mengaku dirinya mengapresiasi gerakan independen ini. “Biar berskala kecil, saya doakan, saya harapkan dampaknya besar. Selama ini belum ada yang menginisiasi penggalangan lewat seni begini. Pemkab Bartim nanti jadi tahu, bagaimana potensi seniman. Kekuatan mereka bisa terpetakan, menjadi aset dalam pembangunan,” ujar pria yang pernah muncul sebagai figuran dalam sebuah film pendek untuk Police Movie Festival 2018 itu, dengan nada bergetar dan seraya mengusap matanya yang berair.
Event yang diselenggarakan di Nuansa Cafe, Tamiang Layang, Jumat malam (29/09/2023) tersebut, memang bisa dikatakan swadaya. Di samping patungan panitia, juga ada beberapa simpatisan yang menyumbang.
“Untuk para donatur yang sudah bersemangat membantu perhelatan ini, kami ucapkan terimakasih. Mereka ini, kebanyakan memang juga pelaku seni, meski kesehariannya berprofesi beraneka ragam. Ada yang ASN, ada yang notaris, ada yang politisi, ada yang pengusaha, dan lain-lain. Bahkan beberapa simpatisan lain, walau di awal sempat minder lantaran menurut mereka nominalnya kecil, tapi buat kami, itu perlu kita hargai dan acungi jempol,” imbuh Eko Budi lagi.
Baca Juga :Â Dewan Apresiasi Keberadaan Galeri UMKM Dekranasda
Yang menarik, Pj Bupati Indra Gunawan, Sekda Panahan Moetar dan beberapa kepala OPD malam itu, seperti Ir Barnusa, Drs Darius Adrian dan lain-lain, terasa lepas dari beban formalitas. Mereka sampai tampil menyanyi dengan begitu enjoy, dan melebur dalam suasana enjoy bersama malam itu.
Dan melihat fenomena tersebut, tentulah layak jika kemudian Pemkab mengagendakan kegiatan serupa kembali, dengan menggandeng penyelenggara yang ada, yang dengan tulus bahkan menombok kegiatan agar sukses berjalan. Seperti kata Pj Bupati Bartim dalam sambutannya ,”Membuat gebrakan itu mudah, tapi untuk konsisten itu sulit. Dan event seni harus kita agendakan, untuk menebalkan identitas Bartim”  [Red]
Discussion about this post