Kaltengtoday.com, Palangka Raya – Penyaluran bantuan pendidikan atau beasiswa oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Gunung Mas (Pemda Gumas) bagi para mahasiswa asal kabupaten tersebut yang melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi diminta tepat sasaran.
Hal ini disampaikan salah satu mahasiswa asal kabupaten yang memiliki motto daerah Bumi Habangkalan Penyang Karuhei Tatau tersebut, yakni Kadafi Rumin.
Baca juga :Â Penambahan Pemberian Bantuan Beasiswa Bagi Pelajar Perlu di Lakukan
Menurut Kadafi yang saat ini menempuh pendidikan tinggi di Palangka Raya, penerima beasiswa bantuan yang di gelontorkan masih belum tepat sasaran dan tidak selektif, seperti tahun – tahun sebelumnya.
“Beasiswa Gumas harus tepat sasaran. Jangan sampai kejadian tahun lalu, tepatnya 2021 terulang lagi,” ucapnya kepada Kalteng Today, Minggu (4/9).
Ketua DPC GMNI Palangka Raya ini juga membeberkan, terdapat banyak keluhan dari kawan – kawannya yang lain, sebab merasa tidak puas terhadap hasil seleksi yang dilakukan oleh pihak Pemda Gumas.
“Dimana cukup banyak kami dengar keluhan mahasiswa akibat cara seleksi yang dianggap kurang transparan dan terkesan ada permainan dari tim penyeleksi, khususnya di 2021,” ujarnya.
Dirinya menerangkan di 2021, seleksi yang dilakukan mengakibatkan banyak mahasiswa merasa di rugikan, khususnya dari persyaratan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang di anggap tinggi malah tidak mendapatkan beasiswa tersebut.
“Ini saya alami tahun lalu, persyaratan yang diajukan sama dengan yang diajukan oleh mahasiswa lain, tetapi malah saya di geser oleh mahasiswa lain yang IPK nya di bawah saya, ini bisa membuat kita memiliki praduga akan hal itu,” tuturnya.
Mahasiswa yang kerap akrab dengan panggilan Kadafi tersebut berasal dari Desa Buntoi, Kecamatan Miri Manasa yang saat ini sedang menempuh pendidikan semester.
Ia berharap agar Pemda Gumas memberi keterbukaan yang jelas dalam menyalurkan beasiswa tersebut dengan tepat sasaran.
Baca juga :Â Enam Mahasiswa Kehutanan UPR Terima Beasiswa OCS 2022
“Tim seleksi harus melihat yang sebenar – benarnya data yang dikumpulkan mahasiswa, jangan sampai yang layak tidak di layak kan dan yang tidak layak di layak kan,” tegasnya.
Sehingga, menurut pihaknya agar tidak muncul praduga dikalangan mahasiswa dan bahkan masyarakat terkait adanya bagi-bagi jatah dalam bantuan beasiswa tersebut.
“Selain itu, jika bisa Beasiswa ini kuotanya ditambah untuk tahun berikutnya, mengingat banyaknya Perusahaan dan banyaknya dana CSR yang bisa di alihkan untuk pengembangan sumber daya manusia sesuai visi misi Bupati,” tutupnya.[Red]
Discussion about this post