Kalteng Today – Buntok, – Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kabupaten Barito Selatan (Barsel) menganggap Kebijakan Umum Anggaran (KUA) Prioritas Platform Anggaran Sementara (PPAS) Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang diajukan eksekutif ‘menakutkan’ karena kemungkinan besar akan kembali mengalami defisit dan menjadi utang lagi.
Hal tersebut, disampaikan oleh Anggota Banggar DPRD Barsel Idariani, dalam pelaksanaan rapat pembahasan KUA-PPAS APBD tahun 2021, antara Banggar DPRD dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) di ruang rapat komisi gabungan, Selasa (22/9/2020).
Ia mempertanyakan kebijakan terkait rancangan anggaran yang diajukan oleh TAPD, karena dengan rancangan yang ada dikhawatirkan akan menimbulkan defisit dan harus ditutupi menggunakan utang baru.
Apalagi rancangan KUA PPAS yang diajukan tersebut, bentuk dan polanya masih tidak begitu banyak perubahan dari APBD tahun sebelumnya, yakni lebih memprioritaskan proyek pembangunan fisik ketimbang program perbaikan ekonomi kemasyarakatan akibat dampak Covid-19.
“Ini menurut saya menakutkan, karena bisa jadi defisit lagi dan utang tersebut merupakan utang di penghujung masa jabatan Bupati dan Wakil Bupati. Apakah mampu menyelesaikan utang tersebut sebelum masa jabatan bupati selesai, apakah utang tersebut sudah sesuai dengan batasan aturan yang berlaku,” utarakan Ida.
Kemudian, Politisi Demokrat ini menyarankan agar TAPD Pemkab bisa melakukan penyisiran kembali rancangan KUA PPAS tersebut sebelum ditetapkan.
“Jangan belanja kalau tidak punya duit, jangan ngutang bila memang itu tidak benar-benar dibutuhkan. Bapak saya dulu mengajarkan supaya jangan ngutang bila itu tidak benar-benar untuk menyambung nafas. Apalagi kita tidak tahu, apakah Covid-19 ini akan berakhir, kalau belum berakhir utang numpuk duit tidak ada, maka kita semua akan mati,” tukasnya. [Red]
Discussion about this post