Kaltengtoday.com, Palangka Raya – Angka prevalensi Stunting Kota Palangka Raya telah ditargetkan sebesar 16 persen pada tahun 2023. Berbagai upaya strategis dan inovatif pun terus dilakukan agar percepatan penurunan stunting dapat tercapai. Salah satu yang sudah dilakukan dan diyakini ampuh adalah collaborative government atau pemerintahan kolaboratif.
“Bentuk nyatanya adalah gerakan gotong royong dan kolaborasi para pejabat di lingkungan pemerintah kota,” kata Penjabat (Pj) Wali Kota Palangka Raya Hera Nugrahayu, Senin (23/10/2023).
Baca Juga : Penjabat Bupati Pulang Pisau Membuka Rembuk Stunting
Hera menjelaskan, unsur pejabat turut serta memberikan atensi, donasi dan pendampingan kepada keluarga berisiko stunting. Sasaran kegiatan ini fokus kepada keluarga bawah dua tahun yang terindikasi kurang gizi selama tiga bulan.
Inovasi yang digagas Hera bersama perangkat daerah lainnya itu tidak hanya berlaku lingkungan pemerintah saja. Sebab stakeholders terkait juga didorong untuk Bersama-sama menangani stunting.
“Diantaranya seperti gabungan organisasi wanita, PKK, dharma wanita dan organisasi lainnya,” ungkap Hera.
Baca Juga : Pj Bupati Pulang Pisau Hadiri Mini Lokakarya Stunting Kahayan Hilir
Menurut Hera, untuk melakukan percepatan penurunan stunting di Palangka Raya perlu adanya langkah kolaboratif perangkat daerah dan dibantu keterlibatan stakeholders terkait. Artinya semua pihak diminta bergerak bersama-sama memaksimalkann semua potensi untuk menurunkan angka stunting.
“Semoga dengan semangat gotong royong, kolaborasi dan kebersamaan, problem Stunting di Kota Palangka Raya bisa segera tuntas,” harapnya.[Red]
Discussion about this post