Kalteng Today – Sampit, – Tim Terpadu dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah sambangi areal pertambangan bauksit PT Duta Borneo Pratama di Desa Sudan Kecamatan Cempaga Hulu Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah. Kedatangan tim ini dengan alasan untuk klarifikasi data.
Tim Terpadu yang datang terdiri belasan orang ini merupakan perwakilan dari sejumlah instansi dari Pemprov Kalteng, yakni Dinas Energi Sumber Daya Mineral, Dinas Kehutanan, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Perhubungan, Biro Hukum dan lainnya.
Asisten II Setda Kalteng Bidang Perekonomian dan Pembangunan Nurul Edy mengatakan bahwa kedatangan tim terpadu ini atas perintah pimpinan dan klarifikasi data. “Berkaitan masalah lain, terus terang saja sata tidak tahu. Jadi, apa yang didapatkan ini namtinya akan kami sampaikan ke pimpinan kami,”jelasnya, Kamis (4/6).
Dikatakannya, beberapa waktu lalu ada kunjungan juga. Namun, kunjungan itu belum maksimal sehingga datang kembali melalui tim terpadu ini dan melibatkan lintas sektor. “Ini bukan sidak atau pengawasan, ini hanya klarifikasi data dan atas perintah pimpinan kami,”akuinya
Kedatangan kali ini memang personilnya banyak dan lengkap. Sebelumnya, kedatangan kami menindaklanjuti laporan masyarakat terkait pengangkutan hasil tambang oleh PT Duta Borneo Pratama dengan group perusahaanya yakni PT Parenggean Makmur Sejahtera, PT CMM dan PT Silva Sari. Ungkapnya.
Pada saat pertemuan tersebut dari instansi terkait juga menyampaikan evaluasi tentang keberadaan perusahaan tambang milik pengusaha Kotim ini. Bahkan, selain dokumen, evaluasi juga berdasarkan hasil tinjauan.
Perwakilan dari Dinas Kehutanan menjelaskan bahwa berkaitan dengan perijinan kawasan perusahaan ini memang tidak ada masalah. Bahkan dari hasil survei, baik itu lokasi maupun kegiatan pertambangan ini masuk dalam area penggunaan lain atau APL dan ini memang dibolehkan.
Dari perwakilan DLH Kalteng juga menyampaikan bahwa perusahaan tambang ini sudah ada ijin berkaitan tentang amdalnya. Tetapi, perusahaan harus memperhatikan dampak lingkungannya pada saat pengangkutan menuju terminal khusus atau tersusnya.
Dalam kunjungan dan hasil perbincangan sempat alot dan terjadi perdebatan saat perwakilan dari Dinas Perhubungan membahas masalah tersus dan meminya bukti berkas perijinannya. Tetapi, bukti yang berkas perijinan yang ingin diminta itu sudah dipastikan ada. Dan pihak perusahaan memastikan bahwa perusahaannya sudah lengkap dan memang bekerja sudah sesuai dengan aturan dan ada landasan hukumnya.
Sementara itu, Manajer Operasional PT Duta Borneo Pratama, Rusdi mempertanyakan dan merasa aneh atas kedatangan tim dari Pemerintah Provinsi dengan agenda berbeda-beda dalam waktu dua pekan terakhir. “Saya sampaikan bahwa perusahaan ini patuh terhadap aturan yang berlaku,”ucapnya.
Dirinya berharap agar tim dari Pemprov Kalteng ini tidak mencari kesalahan. Apalagi perusahaan ini sudah berjalan berapa tahun lamanya. “Terus terang saja kami mencurigai yang terjadi pada Mei lalu. Yakni ada salah satu warga negara asing datang ke lokasi tambang ini, parahnya bersama salah satu pejabat dari ESDM Kalteng. Parahnya mereka ini datang tanpa ijin dari pihak perusahaanya,”tegasnya.
“Jujur saja, kami keberatan. Ada apa ini, kami ini sudah patuh dengan aturan. Kami juga melayani instansi teknis terkait dan melakukan pengawasan rutin,”akuinya.
Apalagi data juga disampaikan sesuai dengan aturan yang berlaku. “Kami pertanyakan, kenapa perusahaan kami dibuat seperti ini,”tegasnya.
Sekali lagi, managemen terbuka dan tidak menghalangi jika cara yang baik dan sesuai aturan. “Hal ini dirasa janggal dan kami juga bertanya-tanya. Apalagi kontribusi perusahaan kami ini terhadap daerah tertinggi di Kalteng,”tutupnya.
Sementara itu, Pemilik Perusahaan yakni Gundra menegaskan perusahaan ini komitmen mematuhi aturan dan akan selaly berkontribusi terhadap daerah dan masyarakat. “Saya harap pihak pemerintah ini bina dan dukung perusahaan mereka ini. Saya tegaskan, kami tidak akan beroperasi jika tidak legal. Kami sayangkan, kenapa kami yang taat aturan dan sesuai prosedur ini dicari kesalahannya,”jelasnya.
Baca Juga:Â Polsek Hanau Bagikan Panen Ikan Dan Sayur Ke Warga
“Kami juga terbuka saja, bahkan sangat senang jika ada tinjauan apalagi pembinaan terhadap perusahaan kami ini. Apalagi, sesuai dengan arahan dan instruksi pusat bahwa sektor pertambangan ini harus beroperasi,”tegasnya.
Ini berkaitan dengan pemasukan bagi negara, apalagi ditengah kondisi yang saat ini terjadi yakni pandemi Covid-19 yang masih terjadi. “Saya berharap pihak pemerintah daerah mendukung bidang atau sektor pertambangan. Jika lancar kan yang diuntungkan daerah juga. Ini juga akan memberikan rasa nyaman bagi dunia investasi di Kotim ini,”pungkasnya. [Red]
Discussion about this post