Kalteng Today – Palangka Raya, – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Papua yang tengah berkuliah di Kota Palangka Raya melakukan aksi terkait dengan adanya isu pemekaran provinsi di tanah Papua.
Menurut Juru Bicara Aksi, Alexander mengatakan pihaknya menolak keras Otonomi Khusus (Otsus) jilid II dan pemekaran provinsi di seluruh Bumi Cendrawasih.
“Karena selama 20 tahun Otsus bagi rakyat Papua, tidak pernah merasakan keadilan dan kesejahteraan. Selain itu, pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) itu tidak pernah terselesaikan sampai dengan sekarang,” katanya kepada awak media, Sabtu (27/2) sore.
Dirinya mengungkapkan, perjanjian yang telah disampaikan oleh Presiden Indonesia, Joko Widodo belum pernah terselesaikan dengan baik. Sehingga pihaknya menuntut adanya keadilan di seluruh Tanah Papua.
“Selama 7 presiden di Indonesia ini, belum pernah terselesaikan pelanggaran HAM. Maka dari itu dengan adanya pemekaran baru, jelas akan terjadi malapetaka dan akhirnya seluruh masyarakat Papua menolak hal tersebut,” tegasnya.
Dalam aksi yang digelar di depan asrama Mahasiswa Papua tersebut juga pihaknya membacakan tuntutan, yakni mahasiswa Papua menolak perpanjangan Otsus dan pemekaran jilid II di Papua dan Papua Barat, karena Otsus telah dinilai gagal total.
Kemudian, pihaknya menolah segala macam bentuk tawaran, termasuk Daerah Otonomi Baru (DOB) di Tanah Papua. Lebih lanjut, pihaknya juga menolak pembangunan Kodim dan Negara segera menarik militer, baik itu organik maupun non organik di seluruh tanah Papua.
Mahasiswa asal Papua ini juga meminta untuk segera hentikan segala bentuk eksploitasi hutan, penanaman kelapa sawit yang berada di Manokuwari, Marauke dan Boven digoel. Selain itu Petrocina dan british petroleum di Sorong.
Baca Juga :Â Disdukcapil Lengkapi Fasilitas Dukung Pelayanan Masyarakat
“Kami juga mendesak untuk hentikan pertambangan ilegal, dan meminta kepada Gubernur Papua agar segera mencabut izin pengelolaan Blok Wabu di Intan Jaya. Kami juga mengutuk keras tindakan para elit politik Papua yang mengatasnamakan rakyat Papua dan mendukung Otsus jilid II,” tukasnya. [Red]
Discussion about this post