Kalteng Today – Palangka Raya, – Komisi pemilihan umum (KPU) Kota Palangka Raya menggelar rapat evaluasi tahapan pemilihan gubernur dan wakil gubernur Kalteng Tahun 2020 dengan badan AD HOC se-Kota Palangka Raya dengan menghadirkan menghadirkan seluruh ketua, sekretaris dan anggota panitia pemilihan kecamatan (PPK), Rabu (20/1/2021).
Rapat evaluasi ini membahas berbagai kendala dan berbagai persoalan dalam seluruh rangkaian pada tahapan Pilkada Kalteng tahun lalu.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Palangka Raya, Ngismatul Choriyah saat diwawancarai mengatakan, tujuannya rapat evaluasi tersebut untuk menggali apa saja permasalahan yang terjadi pada pemilihan pilkada serentak lalu, baik mulai tahapan penyusunan DPS, distribusi logistik, pemungutan suara sampai perhitungan suara.
Dengan evaluasi itu, kata Ngismatul Choriyah, pihaknya akan menjadikan hal tersebut sebagai evaluasi pada pemilihan berikutnya, sehingga nantinya berbagai permasalahan tersebut disampaikan ke KPU Kalteng dan akan menjadi evaluasi pula dalam pemilihan Kepala Daerah Walikota yang rencannya akan digelar di tahun 2024 nanti.
”Ini sebagai evaluasi dari berbagai hal, secara detail dan konkret, sejauh ini sudah beberapa persoalan terungkap, diantaranya bahwa persoalan coklit yang terjadi dilapangan, salah satunya penolakan kepada petugas coklit oleh masyarakat lantaran masyarakat takut, sebab dikira petugas kesehatan yang melakukan rapid test”, terangnya.
Dirinya juga menjelaskan, sejauh ini sudah beberapa persoalan terungkap, diantaranya bahwa persoalan coklit yang terjadi dilapangan, salah satunya penolakan kepada petugas coklit oleh masyarakat lantaran masyarakat mengira petugas medis yang mentracing Covid-19 dan ada warga yang tidak berada ditempat.
Lebih lanjut juga dikatakan, saat pelaksanaan pemungutan suara kala itu ada force major seperti angin disertai hujan bahkan sempat ada TPS yang roboh, walaupun semua bisa teratasi.
“Secara global untuk kota Palangka Raya semua berjalan sesuai harapan, aturan dan sangat maksimal” kata Ngismatul.
Baca Juga : KPU Palangka Raya Musnahkan Surat Suara Rusak
Akibat faktor cuaca juga sangat mempengaruhi pada pelaksanaan Pemungutan Suara sehingga partisipasi pemilih tidak mencapai harapan.
“Partisipasi di Kota Palangka Raya mencapai 62 persen dari target 70 persen,” tambahnya.
Dengan diadakannya Rapat Evaluasi ini, Ngismatul Choiriyah mengatakan kedepannya KPU Kota Palangka Raya akan melakukan terobosan baru untuk meningkatkan partisipasi.
“Dalam sejarah selama pelaksanaan Pilkada di Kota Palangka Raya, angka partisipasi selalu dibawah 70 persen, namun kalau Pileg dan Pilpres dipastikan selalu diatas 80 persen” pungkasnya. [Red]
Discussion about this post