Kalteng Today – Pulang Pisau,- Ketua Fraksi Partai NasDem, H. Ahmad Jayadikarta pada Sidang Paripurna tentang Pemandangan Umum Fraksi-Fraksi terhadap Raperda APBD Perubahan Tahun Anggaran 2020 beberapa waktu yang lalu, memberikan saran kepada eksekutif agar Metode Markdown( penurunan harga jual) Pendapatan Asli Daerah (PAD) dapat dihilangkan karena dapat mempengaruhi PAD sehingga terjadinya penurunan.
Menurutnya, pada setiap penyusunan anggaran setiap tahunnya, perlu diperhatikan langkah-langkah dan strategi apa saja yang mesti dilakukan agar PAD Kabupaten Pulang Pisau agar selalu optimal.
“Saran kedepannya budaya proyeksi pendapatan daerah yang didesain secara optimis ataupun politik mark down anggaran agar dihilangkan, mengingat rendahnya proyeksi pendapatan daerah akan berakibat kepada tidak tersedianya cukup anggaran untuk pembiayaan kegiatan baru atau bahkan dapat mengorbankan program prioritas yang seharusnya sangat dibutuhkan oleh masyarakat Kabupaten Pulang Pisau,” jelas Jayadikarta, Kamis (24/09/2020).
Baca Juga :Â Dewan Optimis Pembangunan Gedung 17 Lantai Bank Kalteng Terealisasi
Lanjutnya, metode seperti itu sangat berpengaruh pada Penurunan PAD sekarang ini, apalagi ditambahnya penyebaran wabah Pandemi Covid-19, sehingga banyak anggaran belanja yang dipangkas untuk penanganan Covid-19 tersebut.
Untuk diketahui markdown adalah upaya penurunan harga jual. Hal ini merupakan reduksi harga ritel awal atau menurunkan margin, dengan dasar pemikiran bahwa harga yang rendah diharapkan dapat meningkatkan jumlah penjualan. Jadi, harga yang di markdown bukan berarti membuat peritel rugi hanya saja untungnya lebih sedikit dari yang normalnya diharapkan. [Denny-KT]
Discussion about this post