Kalteng Today – Sampit, – Dua orang saksi bernama Wahyu (16) dan Nassar (16) diperiksa oleh Tim Penyidik Kepolisian Sektor (Polsek) Ketapang pada Jum’at, (29/5). Pemeriksaan ini terkait kasus pembunuhan yang terjadi di Desa Telaga Baru, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Kabupaten Kotawaringin Timur pada Sabtu, 30 Maret 2020.
Saat ini, pelaku pembunuhan sudah diamankan oleh Polsek Ketapang, namun kedua saksi dipanggil oleh jajaran Penyidik Polsek Baamang untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Dari hasil pemeriksaan, Wahyu menjelaskan sebelum kejadian naas tersebut terjadi. Dirinya bersama Nassar ini membeli kipas angin di Sampit. “Namun, pada saat pulang ke Desa Pelangsian, sesampainya di Desa Telaga Baru kami menabrak seseorang (Subli alias Ebe),”jelasnya kepada Kaltengtoday, Jum’at (29/5).
“Kami tidak sengaja menabrak (Ebe-red), entah apa yang merasukinya sehingga marah dan melakukan penganiayaan kepada kami berdua,”tegasnya.
Tidak sampai disitu saja, Subli (pelaku pembunuhan) ini memukul kami berdua. “Aksi pukul ini tidak sampai disitu saja, Ebe ini nampaknya ingin membacok kami berdua dengan senjata tajam. Makanya, akibat kejadian itu korban (Sambrani alias otoi (53) datang untuk melerai peristiwa tersebut),”terangnya.
“Saya sempat diinjak bagian kepada, lalu datanglah korban melerai aksi sadis itu. Beliau (red-korban) yang menjadi malaikat penyelamat bagi kami berdua ini. Dan korban yang menyuruh kami pulang,”ucapnya.
Setelah pulang, dirinya terkejut bukan main setelah mendapat informasi bahwa bapak yang menyelamatkan kami yakni korban tadi meninggal dunia akibat dibacok oleh pelaku. “Jujur saja, jika tidak ada beliau kami tidak tau apa yang terjadi pada kami berdua”tutup Wahyu.
Sementara itu, di tempat terpisah Kapolsek Ketapang Kompol Yosef Thomas Tortet mengatakan bahwa pelaku ini memang sering membuat onar alias gaduh di kampung. Bahkan, masyarakat sekitar sangat resah akibat ulah pelaku ini. Jelasnya kepada Kaltengtoday, Sabtu (30/5).
Baca Juga:Â Pria 18 Tahun Gagahi Gadis di Bawah Umur
Anehnya lagi, pelaku ini sering membawa senjata tajam jika bepergian. Dan senjata itu diselipkan di dalam pakaian pelaku. “Katanya, senjata tajam itu buat jaga-jaga saja dan juga untuk melindungi diri,”tambahnya.
Ditambahkannya, makanya saat kejadian itu senjata tajam langsung berada di lokasi. “Pisau yang ada ditangan pelaku ini bukan hanya berjaga-jaga. Tapi, untuk membunuh orang. Akibat kejadian ini, pelaku harus mempertanggungjwabkan kejahatannya,”pungkasnya. [Red]
Discussion about this post