Kaltengtoday.com, Tamiang Layang – Keberadaan satwa berfisik lucu imut-imut kukang, yang dulu banyak dijumpai di Kabupaten Barito Timur lantaran dipelihara, kini semakin berkurang. Bahkan bisa jadi, ekosistemnya terus terancam dan bisa jadi suatu saat punah.
“Banyak diburu orang, mungkin itu sebabnya sudah mulai jarang kita lihat. Dulu, beberapa kerabat saya memelihara kukang, soalnya makannya gampang,” ucap Rusdi, salah seorang warga Kecamatan Karusen Janang.
Baca Juga : Â Kunjungi Camp Rehabilitasi Satwa Liar, Pj Bupati Muhlis Diterima Chanee Kalaweit
Kukang Kalimantan atau yang dalam Bahasa Latinnya adalah Nyctivebus Borneanus, merupakan primata yang dulu banyak ditemukan di hutan-hutan Pulau Kalimantan. Menurut beberapa sumber, terbanyak adalah di Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah.
Karena kelucuannya, orang pun suka memelihara Kukang, padahal seharusnya mereka ini adalah satwa yang seharusnya dibiarkan liar sebagaimana orangutan. Tetap dalam habitat aslinya.
Perburuan terhadap Kukang, baik itu untuk dipelihara ataupun dijual ke pasar bebas, menjadi penyebab utama menurunnya jumlah kukang dewasa ini.
“Tapi selain itu, alih fungsi hutan menjadi perkebunan atau pertambangan, juga menjadi faktor penyebab yang tidak bisa diabaikan kebenarannya,” ujar Hermanus, salah seorang pegiat (LSM) peduli lingkungan dari Pontianak, yang ditemui sedang ke Ampah, Kecamatan Dusun Tengah, tadi, Rabu, (2/10/2024).
Baca Juga : Â Meski Banyak Areal Penambangan, Kawasan Perbukitan Ini Masih Simpan Potensi Satwa Liar
Masih menurutnya, kukang sudah termasuk dalam satwa yang dilindungi negara, dan tidak boleh diburu.
“Kita mengacu pada Undang-undang (UU) RI Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Bahwa pemeliharaan, apalagi sampai memperdagangkan satwa dilindungi, termasuk Kukang, itu dilarang,” urainya lebih lanjut.  [Red]
Discussion about this post