Kaltengtoday.com, Pulang Pisau – Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pulang Pisau Hendri Arroyo mengungkapkan, penyebab keluar dari habitatnya satwa dilindungi seekor beruang madu hingga mendatangi pemukiman warga Desa Paduran Mulya Kecamatan Sebangau Kuala dikarenakan dampak perubahan ekosistem alam.
” Dampak pada perubahan ekosistem alam bisa diyakini satwa berjelajah lebih jauh dari habitat aslinya yaitu hutan Taman Nasional Sebangau. Apalagi satwa dilindungi tersebut juga terlihat beberapa kali masuk ke pemukiman warga, sehingga perlu kesadaran kita bersama untuk tidak melakukan hal-hal yang mengancam kelangsungan hidup satwa tersebut, ” ungkap Hendri Arroyo
Baca Juga : Â Anggota DPRD Apresiasi dan Dukung DLH Bagikan 600 Bibit Tanaman
Dikatakan Hendri, salah satu upaya menjaga ekosistem alam yaitu tidak merusak hutan serta melakukan pemburuan satwa dilindungi yang terancam punah. Masyarakat juga harus memahami bahwa kerusakan alam seperti hutan menjadi ancaman yang serius bagi satwa yang tinggal di dalamnya, oleh sebab itu menjaga alam juga tugas manusia dan tidak boleh berbuat kerusakan sekecil apapun.
” Jika alam terjadi kerusakan dampaknya bisa langsung mengancam keberlangsungan hidup satwa maupun juga manusia. Antisipasinya yang harus kita lakukan secara berkelanjutan adalah melakukan pencegahan kerusakan pada ekosistem alam ini sejak dini, ” tegasnya
Pemerintah Kabupaten kata Hendri melalui DLH juga terus berupaya mengatasi permasalahan tersebut. Salah satunya adalah dengan membuat koridor-koridor satwa perlindungan dengan Non Governmental Organization (NGO) yang bergerak pada bidang lingkungan.
Upaya tersebut terang Hendri demi menjaga keutuhan kekayaan potensi alam yang ada di Kabupaten Pulang Pisau, sehingga dampak positifnya bisa dirasakan untuk generasi selanjutnya.
Tentunya, lanjut Hendri, kita berharap seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama kembali menjaga dan merawat kekayaan alam yang kita miliki.
Baca Juga : Â DLH dan Kehutanan Kalteng Laksanakan Upacara Peringatan Hari Lingkungan Hidup Se-Dunia Tahun 2024
” Jangan sampai merusak hutan bahkan merubah fungsi hutan, sehingga keseimbangan hidup berdampingan dengan satwa yang ada di habitatnya tersebut bisa terjaga, ” tukasnya
Hendri Arroyo menambahkan, selain itu untuk para perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan sawit dan letaknya tidak jauh dengan kawasan hutan dilindungi juga harus bisa menjaga satwa dilindungi itu. Apabila didapati satwa yang tiba-tiba masuk ke kawasan perusahaan harus bisa menghindari terjadinya konflik demi keberlangsungan hidup yang seimbang.[Red]
Discussion about this post