Kaltengtoday.com, Palangka Raya – Dalam kerjasama erat antara Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Palangka Raya (FEB UPR) dengan Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, serta didukung oleh Implementing Agreement (IA) antara Jurusan Ekonomi Pembangunan dan BKF, terlahirlah sebuah kegiatan simulasi kebijakan fiskal.
Di momentum pendidikan dan interaksi antara mahasiswa dan praktisi kebijakan fiskal dilaksanakan oleh pihaknya, bertempat di Ball Room PPIIG UPR, Kamis (7/3).
Wakil Rektor Bidang Akademik UPR, Dr. Natalina Asi, M.A, secara resmi membuka kegiatan ini dengan harapannya agar mahasiswa dapat mengapresiasi dan memahami tantangan nyata dalam perumusan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Melalui simulasi ini, kami ingin menciptakan lingkungan di mana mahasiswa dapat mengalami dan meresapi kebijakan fiskal secara langsung,” ujar.
Dr. Natalia pada forum menerangkan, persembahan utama dalam kegiatan ini adalah simulasi kebijakan fiskal yang melibatkan seluruh peserta mahasiswa.
Ia memberikan, tiga kelas dibentuk, masing-masing dipandu oleh Dosen Muda dari Jurusan Ekonomi Pembangunan, yaitu Tiur Roida Simbolon, M.E., Pratiwi Subianto, M.E., dan Suherman, M.E. Sementara itu, tim BKF yang terdiri Alfinnadzifah, Prabu Kusuma Nusa Putra, Agung Romy Hasiholan, Arif Setiyawan, Andi Setyo Wicaksono, Didit Nurwahidin, dan Gilang Bayu Utomo menjadi tutor dalam setiap sesi simulasi, memberikan arahan dan wawasan mendalam tentang skenario kebijakan fiskal yang dihadapi.
Sesi simulasi berlangsung dengan sangat baik, dengan partisipasi aktif dan antusias dari para peserta. Mereka secara aktif terlibat dalam perumusan dan analisis skenario fiskal, memberikan solusi kreatif untuk setiap tantangan yang dihadapi.
Lebih lanjut, dalam atmosfer yang penuh kolaborasi, para mahasiswa tidak hanya mendapatkan pengalaman praktis, tetapi juga mengasah keterampilan berpikir kritis dan analitis mereka. Pelaksana Tugas Dekan FEB UPR, Prof. Dr. Irawan, M.Si, menyatakan kebanggaannya terhadap antusiasme dan dedikasi mahasiswa.
Discussion about this post