Kaltengtoday.com, Sampit – Berdasarkan riset nasional, menunjukkan bahwa 49,53 persen penduduk Indonesia menggunakan jamu baik untuk menjaga kesehatan maupun pengobatan karena sakit.
Bupati Kotim Halikinnor menyebutkan, hampir 50 persen masyarakat menggunakan jamu untuk menjaga kesehatan dan pengobatan alternatif. “Dari hasil riset itu semua, bahkan sekitar 95,6 persen penduduk yang mengkonsumsi jamu menyatakan banyak manfaat yang dirasakan dalam tubuh yang meminumnya,”jelasnya, Senin, (13/112023).
Dijelaskannya, dari hasil Riskesdas pada 2010 lalu, menunjukkan masyarakat yang mengkonsumsi jamu, 55,3 persen dalam bentuk cairan (infusum/decoct), sementara sisanya atau 44,7 persen mengkonsumsi jamu dalam bentuk serbuk, rajangan, dan pil/kapsul/tablet,” katanya.
Baca Juga : Pelayanan Kesehatan Diminta Terus Berbenah
Apalagi, pada saat Covid-19 lalu banyak masyarakat yang mengkonsumsi jamu untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya. Hal ini menunjukan bahwa pengobatan tradisonal menjadi salah satu upaya untuk bisa menjaga kesehatan tubuh dan menjaga daya tahan tubuh bagi yang mengkonsumsinya. Tegasnya.
Meski demikian, penggunaan jamu juga harus bisa diatur dan tentu dibarengi dengan olahraga yang teratur. “Saya mengajak masyarakat agar selalu rutin berolahraga,”Tutupnya. [Red]
Discussion about this post