kaltengtoday.com, Kuala Kurun – Sebanyak puluhan pejabat di lingkup Pemerintah Kabupaten (pemkab) Gunung Mas (Gumas) dikukuhkan, sebagai tim percepatan akses keuangan daerah (TPAKD). Yang mana nantinya, dapat mendorong ketersediaan akses keuangan yang produktif, agar seluas-luasnya bagi masyarakat.
Hal itu, Wakil Bupati (Wabup) Gumas Efrensial LP Umbing mewakili Bupati Jaya S Monong melakukan pengukuhan bagi puluhan lebih pejabat daerah dan perbankan sebagai anggota TPAKD Gumas. Sehingga, dapat meningkatkan iklim usaha yang kondusif untuk pengembangan usaha ekonomi kerakyatan.
“Dengan dilaksanakannya pengukuhan 29 orang pejabat selaku ketua dan anggota sebagian dari perbankan TPAKD. Maka seiring dengan itu juga, langsung dilakukan rapat koordinasi dari Tim tersebut. selain itu, saya menyambut baik dan apresiasi kepada otoritas jasa keuangan atau OJK Kalteng atas terbentuknya TPAKD ini,” ucap Efrensia LP Umbing, Rabu (23/3).
Menurut dia, peran dari TPAKD yakni dapat mewujudkan iklim usaha yang kondusif bagi pengembangan usaha ekonomi kerakyatan, mendorong peran kelompok-kelompok usaha, peningkatan tingkat inklusi keuangan melalui produk dari lembaga keuangan yang diakses masyarakat luas sebagai penguatan infrastruktur daerah.
Baca Juga :Pemkab Gumas Gelar Musrenbang Tingkat Kabupaten
“Maka percepatan akses keuangan daerah Gumas kedepannya, dapat terwujud dalam mendukung program pemulihan ekonomi nasional (PEN). Sesuai UU No 21 tahun 2011 tentang OJK. Lembaga independen dan memiliki fungsi menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan, terhadap seluruh sektor jasa keuangan,” ujarnya.
Selain itu, jelas dia, pertumbuhan riil PDBR atau pertumbuhan ekonomi yang menggambarkan kinerja pembangunan di bidang ekonomi, berdasarkan BPS Kabupaten Gumas dalam angka tahun. Data pertumbuhan ekonomi tahun 2016 sebesar 7,00 persen, 2017 sebesar 6,63 persen, 2018 sebesar 6,87 persen, 2019 sebesar 7,21 persen dan 2020 sebesar 3,36 persen.
Baca Juga :Pemkab Gumas Gelar Asistensi Penyusunan LPPD
“Pada tahun 2020 adanya penurunan sebesar 3,85 persen, dari tahun sebelumnya, di 2019 menjadi 3,36 persen, hal ini dikarenakan pandemi covid-19 yang melandan seluruh dunia tanpa terkecuali Gumas ini,” demikian dia. [Red]
Discussion about this post