Kalteng Today – Kuala Pembuang, – Pemerintah Kabupaten Seruyan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, hingga saat ini telah memantau dan mendapati sebanyak 24 titik hotspot dan dua kali kejadian kebakaran lahan.
Hal itu disampaikan Bupati Seruyan Yulhaidir, saat berlangsungnya kegiatan pembukaan Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Karhutla, yang berlangsung di aula Hotel Aquarius Sampit, Sabtu (22/8/2020).
“Sejak bulan Januari hingga saat ini telah tercatat sebanyak 24 titik hotspot yang telah terpantau di wilayah Seruyan, dengan sebanyak dua kali kebakaran lahan,” kata Yulhaidir.
Bupati mengungkapkan, berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi Dan Geofisika disampaikan, bahwa puncak kemarau di wilayah Kabupaten Seruyan tahun 2020 ini terjadi antara bulan Agustus hingga September 2020.
“Bencana karhutla ini merupakan ancaman yang nyata bagi kita Indonesia secara unum, khususnya untuk Kabupaten Seruyan. Hal ini dikarenakan kabupaten kita terdapat hutan dan lahan kosong yang begitu luas. Sehingga potensi karhutla juga semakin besar,” ungkapnya.
Baca Juga:Â Pemkab Seruyan Gelar Rakor Pengendalian Karhutla 2020
Guna memaksimalkan upaya pencegahan dan penanggulangan karhutla oleh Pemkab Seruyan, TNI dan Polri, lanjut bupati, kepada pihak perusahaan di wilayah Seruyan untuk dapat memberikan dukungan anggaran atau personil serta peralatan kepada masyarakat sekitar perusahaan dalam upaya pengendalian karhutla ditingkat desa.
“Mari kita tingkatkan sinergitas serta menyamakan persepsi antar stakeholder dan seluruh pemangku kepentingan. Menyusun langkah dan strategi bersama dalam mewujudkan Kabupaten Seruyan bebas asap tahun 2020, mulai ditingkat kecamatan hingga ketingkat desa,” ajak Yulhaidir. [Red]
Discussion about this post