kaltengtoday.com, Sampit – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Timur Rihel mengatakan, kasus terbaru kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali terjadi di wilayah Selatan Kotim yakni di Kecamatan Teluk Sampit.
“Sekitar 10 hektar lahan terbakar di Kecamatan Teluk Sampit. Kuat dugaan ini karena ulah manusia terbukti lahan yang terbakar ini wilayahnya gambut,”jelasnya Rihel kepada Kaltengtoday, Minggu 2 Oktober 2022.
Dikatakan Rihel lagi, karena intensitas curah hujan yang mulai berkurang membuat meningkatnya jumlah titik api atau titik hotspot dalam beberapa pekan terakhir ini. Ujarnya.
Baca Juga : Dewan Apresiasi BPBD Kota Palangka Raya Tangani Banjir
“Karena intensitas hujan yang mulai berkurang inilah menandakan terjadinya karhutla mulai meningkar. Bahkan tercatat, jumlah titik api sekitar 83 titik api,”terang Rihel.
Dari laporan petugas dilapangan bahwa, lokasi terbakar ini memang jauh dari jalan raya yakni sekitar 500 meter dan jauh dari sumber air. “Lokasi yang terbakar merupakan area perbatasan dengan Kabupaten Seruyan. Api berhasil dipadamkan oleh petugas,”ungkapnya.
Baca Juga : BPBD Seruyan Gelar Sosialisasi Pengendalian Karhutla di Kartika Bhakti
Rihel menerangkan bahwa lahan yang terbakar ini merupakan lahan pertanian dan gambut dan memang kuar dugaan terbakar. Ini salah satu memudahkan proses tanam, makanya dengan cara dibakar lahan tersebut.
“BPBD juga meminta kepada pihak Kecamatan dan juga desa agar memantau wilayahnya yang memang rawan karhutla. Kami juga akan menyampaikan ke mereka terkait titik api, ini untuk mengantisipasi karhutla lebih parah lagi,”tutup Rihel. [Red]
Discussion about this post