Kalteng Today – Palangka Raya, – Kota Palangka Raya, Kalteng saat ini menjadi salah satu dari 25 kabupaten/kota di Indonesia yang disiapkan untuk menyambut fase tatanan kehidupan baru (New Normal) oleh Presiden Jokowi.
Sebelumnya, kota yang terletak di pinggiran Sungai Kahayan yang peresmiannya dilakukan oleh Presiden RI pertama Ir. Soekarno tanggal 17 Juli 1957 itu sudah melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) selama 14 hari (11-24 Mei) namun tak lagi diperpanjang dan lebih memilih untuk melakukan Pembatasan Sosial Kota Humanis (PSKH) yang sudah terlebih dulu dilakukan.
Untuk mengetahui lebih dalam mengenai persiapan apa saja yang dilakukan untuk menuju fase New Normal tersebut, kaltengtoday berhasil melakukan wawancara dengan Walikota Palangka Raya Fairid Naparin tadi malam (Rabu,27/5).
Apakah anda sebelumnya sudah mengetahui penetapan ini?
Saya sempat kaget saat disebut Palangka Raya merupakan bagian dari 25 kabupaten/kota yang disiapkan untuk memasuki fase New Normal. Terus terang untuk PSBB saja kita minta, tapi ini ditunjuk.
Apakah karena Palangka Raya dianggap mampu?
Wah kalau mampu atau tak mampu itu urusan pemerintah pusat, kita ikut arahan saja.
Berikut daftar lengkap 25 Kabupaten/Kota yang dipersiapkan menuju New Normal berdasarkan sumber Biro Pers Sekretariat Presiden :
1.Pakan Baru, 2. Kota Dumai, 3. Kabupaten Kampar, 4. Kabupaten Palalawan, 5. Kabupaten Siak, 6. Kabupaten Bengkalis, 7. Kota Palembang, 8. Kota Prabumulih, 9. Kota Tanggerang, 10. Kota Tanggerang Selatan, 11. Kabupaten Tanggerang, 12. Kota Tegal, 13. Kota Surabaya, 14. Kota Malang, 15. Kota Batu, 16. Kabupaten Sidoarjo, 17. Kabupaten Gresik, 18. Kabupaten Malang, 19. Kota Palangka Raya, 20. Kota Tarakan, 21. Kota Banjarmasin, 22. Kota Banjar Baru, 23. Kabupaten Banjar, 24. Kabupaten Barito Kuala, 25. Kabupaten Buol.
Dari 14 Kabupaten/kota Se-Kalteng, Palangka Raya merupakan satu-satunya daerah yang dipersipkan sebagai New Normal.
Apakah ini menjadi beban?
Kita mengikuti arahan saja dan semaksimal mungkin untuk menjalankannya dilapangan dengan baik.
Apa yang Anda sudah dipersiapkan?
Kita sedang bergegas untuk menyusun segala mekanismenya sambil menyesuaikan petunjuk teknis (juknis) dari pusat. Apalagi kita sebelumnya sudah punya Pembatasan Sosial Kota Humanis (PSKH).
Maksud Anda Akan dilakukan kalaborasi?
Betul. Kita kan sudah lakukan PSKH sebelum PSBB. Jadi kita menununggu petunjuk dan nanti kita kalaborasi jadi nanti namanya PSKH New Normal.
Koordinasi dengan TNI/Polri seperti apa?
TNI/Polri adalah pengawasan protokol kesehatan. Dan saya sudah koordinasi dengan Kapolresta Palangka Raya. Dan katanya, Polri dan Polda sudah koordinasi dengan Pak Kapolres.
Dalam penerapan New Normal apa yang lebih dikedepankan?
Menurut saya masyarakat Palangka Raya sudah paham dan mengerti tentang pandemi covid-19. Jadi saat ini yang penting kesadaran masyarakat kita bangun. Ini pesannya ya.
Baca Juga: PDI-P Belum Tentukan Calon Untuk Bertarung Di Pilgub Kalteng 2020
Caranya?
Kita melibatkan semua warga seperti dilakukan sosialisasi, edukasi juga kembali mengaktifkan sistem keamanan lingkungan (siskamling) seperti waktu dulu. Selain itu kita berikan Kewenangan penuh kepada RT/RW dikelurahan masing-masing untuk menjalankannya, sementara pemerintah memberikan support kepada mereka.
Artinya ini melibatkan seluruh masyarakat paling bawah ?
Betul! Jadi nantinya sukses tidaknya penahanan covid-19 disuatu tempat akan tergantung keterlibatan juga kepedulian lingkungan itu sendiri.
Terakhir, apa penekanan pemerintah kepada masyarakat dalam new normal?
Poinnya adalah kita tetap kedepankan edukasi dan sosialisasi yang tentunya dengan melibatkan semua lapisan masyarakat dan memberikan peran penuh kepada RT/RW untuk menjaga lingkunganya. [Red]
Discussion about this post