kaltengtoday.com, Pulang Pisau – Sebanyak 17 orang warga di Kabupaten Pulang Pisau Selasa 22 Februari 2022 terkonfirmasi positif covid-19, yakni dari Kahayan Hilir 12 orang, Kahayan Tengah 2 orang, Maliku 2 orang dan Kecamatan Sebangau Kuala 1 orang, sehingga jumlah terkonfirmasi positif covid-18 di Kabupaten Pulang Pisau menjadi 1.314 orang, selesai isolasi 1.119 orang, dalam perawatan 115 orang dan meninggal dunia 70 orang.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pulang Pisau drg. Sopiyah melalui Kabid Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinas Kesehatan, dr. Pande Putu Gina saat dikonfirmasi awak media ini membenarkan jika hari ini angka terkonfirmasi positif covid-19 di Kabupaten Pulang Pisau bertambah 17 orang.
” Sebaran angka positif covid-19, yakni di Kahayan Hilir 12 orang, Kahayan Tengah 2 orang, Maliku 2 orang dan Kecamatan Sebangau Kuala 1 orang, sehingga jumlah terkonfirmasi positif covid-18 di Kabupaten Pulang Pisau menjadi 1.314 orang, selesai isolasi 1.119 orang, dalam perawatan 115 orang dan meninggal dunia 70 orang, ” ucap dr. Pande sapaan akrabnya, Senin (22/2).
Baca Juga :Tim Satgas Covid-19 Pulpis Lakukan Verifikasi Permohonan PTM Terbatas
dr. Pande menjelaskan, meningkatnya kasus covid-19, khususnya di Kabupaten Pulang Pisau harus menjadi perhatian kita semua. Untuk mencegahnya, kata dr Pande, masyarakat diingatkan agar tidak lengah dalam menerapkan 3M, yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak guna memutus mata rantai penyebaran virus covid-19.
Selain itu, masyarakat juga diminta melakukan vaksinasi, baik dosis I, dosis II dan dosis III atau vaksin Booster. Saat ditanya apakan varian baru Omicron sudah masuk Pulang Pisau? dr Pande Putu Gina menegaskan bahwa hingga saat ini masih belum ada yang terkonfirmasi varian baru Omicron.
Baca Juga :Â Sejumlah Madrasah Diverifikasi Tim Satgas Covid-19 Pulpis
” Pemeriksaan untuk mengetahui varian virus (Genome Sequencing) sample harus dikirim ke Jakarta. Tetapi baik Omicron atau varian lain sebetulnya konsep penanganan dan pencegahan sama. Karena kadang, begitu kasus turun, orang bisa lengah dengan Protokol Kesehatan. Jadi, jangan lengah dengan 3M, ” pungkasnya. [BS]
Discussion about this post