Kaltengtoday.com, Tamiang Layang – Paradigma gaya hidup modern rupanya sudah mulai menyebar ke.masyarakat di berbagai penjuru tanah air. Karena sekarang, informasi apapun bisa diakses kapan saja lewat internet.
Jadi tidak heran banyak pula masyarakat Barito Timur yang membuka diri pada berbagai macam informasi yang berkembang. Tak seperti dulu dimana media konvensional terbatas, hanya bisa didapatkan oleh beberapa orang saja karena penyebarannya tidak menjangkau seluruh pelosok.
Baca juga :Â Wah, Kebiasaan Gaya Hidup ini Bisa Memperpendek Umur Lho!
Dan seiring perkembangan zaman, di mana tatanan sosial mulai berubah, gaya hidup masyarakat yang tinggal di perkotaan pun menunjukkan perubahan. Di luar pranata sosial kemasyarakatan, perubahan tersebut lebih pada gaya hidup mereka.
Salah satu di antaranya adalah pola makan, yang mulai merujuk pada gaya hidup sehat. Di mana konsumsi terhadap makanan, mulai dipilah dan diatur sedemikian rupa.
“Malam hari saya mencoba tak memakan hidangan yang mengandung karbohidrat, seperti mie, apalagi nasi. Makan buah saja. Lama-lama terbiasa juga. Dan saya juga mengurangi rokok, kopi serta teh. Memang harus pelan-pelan memulai sebuah perubahan,” tutur Rizki, mahasiswa sebuah PTS di Palangka Raya, asal Kecamatan Dusun Timur, ketika ngobrol tadi (Minggu, 5/3).
Apa yang diterapkan Rizki, juga dilakukan oleh beberapa orang yang ditemui. Sebagian besar, adalah mereka yang berusia 40 tahun ke atas. Namun selain makanan, olahraga juga menjadi sebuah rujukan. Bersepeda atau umum joging, kini seperti sebuah tren baru di kalangan masyarakat.
Mishael, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kab Bartim, dan Budi Santosa, guru SMKN Paku, adalah dua orang yang rutin bersepeda di kala senggangnya. Keduanya kerap ditemui kerap melintasi rute-rute yang cukup jauh.
Baca juga :Â Intip Gaya Fesyen Para Ibu Negara di KTT G20 Bali, Cantik dan Elegan
Tak kalah menarik, adalah pandangan masyarakat modern di Bartim tentang pentingnya menyiapkan masa depan. Jika dulu budaya konsumtif tinggi tidak diimbangi pemikiran ke depan, sekarang sudah mulai berbeda.
“Saya mulai belajar investasi non perbankan. Cari-cari tahu soal reksadana, dan akhirnya terjun ke investasi Crypto. Jangan berharap cepat kaya, tapi kuasai dulu sistematikanya. Setelah tahu caranya, ternyata hasilnya lumayan. Bisa beli sepeda motor dari sini. Sementara modal investasinya tetap tersimpan tak berkurang,” ujar Ano, salah seorang ASN, yang menolak tegas jika ini dikatakan gambling dan berisiko. Karena menurutnya, selain terdaftar di OJK, Crypto juga menjelaskan lebih dulu tatacaranya, sehingga tak menjebak mereka yang ingin menginvestasikan uangnya. [Red]
Discussion about this post