kaltengtoday.com – Jumat (24/4) lalu, “Gaji 80 juta” tiba-tiba nangkring di posisi puncak Twitter Indonesia.
Usut punya usut ternyata ada warganet yang membuat cuitan tentang curhatan temannya. Seorang pegawai swasta bergaji Rp 80 juta perbulan harus kena PHK.
Wow, mendengar gaji Rp 80 juta perbulan saja sudah bikin netizen misuh-misuh. Lebih lanjut kisah ‘menyedihkan’ yang viral ini membuat warganet makin heboh karena seseorang dengan gaji segitu besarnya, mengalami kebangkrutan dan sulit memenuhi kebutuhan hidup mereka gara-gara diberhentikan dari kantornya.
Kisah ini dibagian sebuah akun @parsiholan, ia menceritakan bahwa temannya adalah salah satu karyawan swasta yang kena PHK dari perusahaannya imbas dari virus Covid-19.
Dengan gaji Rp 80 juta setiap bulan, setelah di-PHK ternyata membuat rumah tangga temanya ini berantakan karena tidak bisa mencukupi kebutuhan keluarga seperti biasa. Ia menyebut bahwa temannya punya cicilan kredit mobil mewah dan kredit rumah di kota wisata yang mencapai Rp 3 Miliar. Saat ini temannya bingung karena tabungan sudah tipis dan pusing memikirkan bagaimana cara membayar semua cicilan.
Sumpah ya makanya penting bgt hidup jgn sampe punya utang dalam konteks ini cicilan. Gua bener2 baru ngeh kemaren waktu nyicil laptop, itu pun nyicil emg karena lagi butuh & uang lagi seret buat beli cash. Pokoknya kalau beli apa2 harus inget kalau msh utang tandanya belum mampu.
— Shabrina A (@monsterscage) April 23, 2020
Namanya juga netizen +62, kalau baca berita ini pasti langsung heboh. Gak heran dalam beberapa jam cuitan ini jadi viral dan berhasil membuat 16.200 akun menyukainya dan ribuan akun lain ikut me-retweets.
Kebanyakan respon netizen menyayangkan dan prihatin, orang dengan gaji Rp 80 juta perbulan bisa memanfaatkan penghasilannya dengan berinvestasi dan memiliki tabungan banyak.Sebagian warganet ikut komentar bahwa orang ini tidak bisa mengelola keuangan dengan baik. Gaya hidupnya jelas melampaui batas pendapatan bulanan yang ia dapat.
Sebenernya, dengan adanya cicilan tuh bagus loh. Cuma emg harus ada perhitungannya karena ga selamanya income kita konstan. Based on yg gue baca sih, idealnya cicilan itu di range 30%-50% dr gaji. Nah, di sini mungkin porsi cicilan dia lebih dr itu wkwk + gada tabungan&investasi
— mchlsprnwjy (@zuma_frog) April 23, 2020
Bicara tentang pendapatan, ternyata memang tidak pernah ada kata cukup bagi sebagian orang yang tidak bisa mengelola keuangan dengan baik. Seberapapun pendapatan perbulan atau pertahunnya, tetap akan selalu kekurangan.
Alhasil, ketika pendapatan itu berkurang rumah tangga jadi berantakan karena kebutuhan tidak bisa dipenuhi dengan baik.
Pakar keuangan menyarankan untuk mengelola pendapatan dengan formula 40-30-20-10. Berapapun pendapatannya tidak akan ada kata kekurangan meski gajinya hanya Rp 1 juta perbulan sekalipun.
Mau tahu formulanya?
- 40% untuk biaya hidup dan pengeluaran rutin. Seperti makan sehari-hari, air, listrik, transportasi, pulsa dan lain-lain
- 30% untuk bayar cicilan dan tagihan yang nominalnya disesuaikan dengan pendapatan perbulan
- 20% untuk tabungan atau investasi dan dana darurat
- 10% untuk kegiatan amal atau donasi.
Nah, kalau formula ini selalu dipraktekan dalam kehidupan harian, seharusnya tidak mungkin ada kata-kata keteteran keuangan karena masih punya tabungan yang disisihkan untuk jaga-jaga seandainya kondisi kena PHK atau ada kebangkrutan terjadi dalam hidup kita.
Baca juga Viral Dalgona Coffee, Bikin Pakai Kopi Liberika Khas Dayak Yuk!
Mengejutkan, Film dan Serial ini Sudah Memprediksi Virus Corona
Hmm, kira-kira kalau kalian punya gaji Rp 80 juta perbulan, bagaimana cara pembagiannya? [Aya Zahir]
Discussion about this post