Dalgona coffee sedang tren. Bersamaan dengan pandemi Corona yang mengharuskan semua orang #dirumahaja, para pecinta kopi yang biasanya nongkrong di coffee shop kekinian tiba-tiba berlomba untuk membuat resep kopi murah meriah dari rumah.
Cara bikinnya gampang banget, cukup dengan kopi hitam instan, gula pasir, susu, dan air panas. Campur semua bahan kecuali susu, aduk terus sampai mengembang dan jadi krim lembut. Aduk lagi selama 2 menit dengan cepat. Tuang kopi di atas susu, voila… jadi deh Dalgona coffee yang sedang viral di sosial media.
Saking viralnya kopi home made ini, sampai-sampai banyak warga net yang mengeluh kalau kopi sachet di swalayan kawasan perkotaan jadi langka. Udah samalangkanya kayak masker dan hand sanitizer. Kuat dugaan banyak pecinta kopi dadakan yang memborong kopi bubuk instan untuk dibuat Dalgona. Ada ada aja memang netizen +62 kekinian.
Sedikit info buat yang belum pernah dengart entang kopi hits ini. Dalgona atau ppogi dalam bahasa Korea memiliki arti “honey comb toffee”.
Nah, Dalgona coffee ini sendiri asal populernya dari Jung Il Woo, aktor asal Korea Selatan dalam program TV Stars’ Top Recipe at Fun-Straunt. Saat ia berkunjung ke kedai makanan di kota Macau, ia melihat pemilik kedai meracik kopi dengan gula pasir yang diaduk sebanyak 400 kali, lalu ditambahkan air panas dan es batu.
Saat mencicipi kopi itu, Jung Il Woo teringat kue manis asal Korea yang disebut Dalgona. Jadilah ia menamai minuman itu “Macau Dalgona Coffee”.
Kemudian cara pembuatan minuman ini ditiru warga net, dan viral di sosial media. Termasuk netizen Indonesia.
Bicara masalah kopi hitam, di kalimatan Tengah juga kaya dengan berbagai biji kopi daerah. Salah satunya kopi Liberika yang ada di Gunung Mas. Bahkan pohon kopi ini tumbuh alami di pekarangan rumah warga. Biasanya mereka gunakan untuk diri sendiri ketika menahan kantuk, dan warga Dayak sendiri tidak terlalu paham kalau kopi alami yang mahal ini bisa dikomersilkan. Mereka hanya tumbuh begitu saja dengan perawatan ala kadarnya.
Untuk itu, Pemprov Kalimantan Tengah melakukan penyuluhan perkebunan agar berjalan dengan baik. Direalisasikan dengan pengembangan food estate ribuan hektar yang terletak di Pulau Pisang, Barito Utara dan Katingan.
Baca juga Warga Kalteng Sebentar lagi Bisa Selfie Cantik di Jembatan Tumbang Samba
Selain daerah-daerah itu, kita juga bisa melihat suburnya perkebunan kopi jenis Liberika di daerah Kumpai Batu Atas, Kecamatan Arut Selatan, Kotawaringin Barat. Untuk para wisatawan yang berkunjung juga bisa melihat langsung pengolahan kopi cara tradisional dengan kayu bakar.
Kalau selama ini kita kenal karakter pahit yang khasdari robusta dan asamnya arabika. Justru Liberika ini gabungan dari kedua rasa pahit dan asam yang sama kuatnya. Pengolahan dengan proses natural yang akhirnya menghasilkan tingkat asam rendah dan rasa fruity yang kuat.
Baca Juga Cerita Kreatif Para Perempuan Desa Gambut Ikut Cegah Covid-19
Kalimantan Tengah memang salah satu surganya flora hutan dan perkebunan alami yang menghasilkan produk berkualitas.
Ketika netizen perkotaan teriak karena kelangkaan kopi hitam yang susah dicari, warga Dayak justru bisa bikin Dalgona Coffee kekinian dengan cita rasa lokal khas Kalimantan Tengah sepuasnya.
Mau cobain? [Aya Zahir]
Discussion about this post