Kalteng Today – Entertainment, – Nama adalah doa, doa orangtua untuk anak-anak mereka tercinta. Di dalam nama anak, kerap terselip harapan, keinginan, wujud rasa syukur, atau memakai nama seseorang yang menginspirasi atau idola pribadi orangtua.
Tapi ada juga orangtua yang memberi nama anaknya dengan nama unik, karena ada keinginan atau nazar pribadi. Seperti yang terjadi pada sepasang suami istri Slamet Wahyudi dan Ririn Linda di Brebes, Jawa Tengah.
Lihat postingan ini di Instagram
Kedua sepasang suami istri ini tiba-tiba jadi perbincangan netizen setelah memberi nama anak mereka Dinas Komunikasi Informatika Statistik, dengan nama panggilan Dinko.
Seketika nama bayi Dinko viral karena namanya yang unik seperti nama instansi pemerintahan. Banyak warganet yang merasa penasaran apa alasan orangtuanya memberi nama Dinko?
Usut punya usut, sang ayah, yakni Wahyui pernah bekerja menjadi tenaga honorer sebagai penyiar radio. Di tahun 2009, ia akhirnya diterima menjadi PNS. Kemudian Wahyudi pernah bernazar, andai ia punya anak laki-laki, ia akan beri nama sesuai tempat ia mengabdi selama ini.
Akhirnya Wahyudi dikaruniai anak kedua laki-laki sesuai keinginannya, kemudian sesuai janjinya, ia beri nama anaknya Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik.
Baca Juga :
Kerajaan Inggris Berkabung, Pangeran Philip Meninggal Dunia di Usia 99 Tahun
Banyak Misteri akan Terjawab di Loki, Serial TV Terbaru Marvel yang Tayang Juni Ini
Ternyata bukan hanya iseng, Wahyudi memilih nama Dinko sebagai bukti perjalanan hidup dan karirnya hingga diterima sebagai PNS dan ditempatkan di Dinas Komunikasi Informatika dan Statisik kabupaten Brebes.
“Saya memberi nama anak ini sebagai penghargaan untuk tempat kerja saya. Alhamdulilah istri saya juga tidak keberatan dengan nama ini meski kedengarannya aneh,” kata Wahyudi
Bukan mudah, nama bayi Dinko sempat jadi bahan pertanyaan dan tidak disetujui oleh anggota keluarga. Namun setelah diberi pemahaman, nama Dinas Komunikasi Informatika Statistik akhirnya diterima.
 “Istri saya mendukung, tapi orang tua saya sempat bertanya saja. Tapi akhirnya mereka mengerti dan tak mempersoalkan nama anak saya,” ucap Wahyudi.
Wahyudi dan istrinya sudah membayangkan bahwa pasti tidak mudah untuk Dinko memiliki nama yang tidak lazim dengan nama anak-anak yang lain. Tapi mereka yakin anaknya akan terbiasa dengan nama tersebut.
Sepasang suami istri ini berharap anaknya menjadi anak yang sholeh, berbakti pada orangtua dan bermanfaat bagi agama dan negaranya.
Hmm gimana kalau ternyata Dinko dewasa nanti juga bertugas di Dinas Komunikasi Informatika Statistik? [Red]
Discussion about this post