Kaltengtoday.com, Palangka Raya – Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang saat ini sedang melaksanakan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa atau PMM kelompok 30 gelombang 03 di desa Pendem, Kecamatan Junrejo, Kota Batu melaksanakan kegiatan Sosialisasi Cyber Security Awareness dan Digital Marketing.
Menurut Koordinator Kelompok 30, M.Bima Mauludin tujuan dari kegiatan ini yakni untuk menyadarkan masyarakat agar lebih bijak dalam menggunakan internet.
Baca Juga : Â Rektor UPR Salurkan Alat Penunjang Kerja ke Seluruh Unit Kerja
“Selain itu, agar terhindar dari segala jenis penipuan online yang sedang marak terjadi, serta berkolaborasi dengan pihak desa Pendem menuju desa digital dengan cara membuat promosi dagangan yang lebih menarik sesuai dengan tren yang sedang marak akhir – akhir ini,” katanya kepada Kaltengtoday.com melalui pesan WhatsApp, Jumat (26/01).
Lebih lanjut, pihaknya mengajak pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang ada di desa Pendem mendaftarkan dagangannya ke pemerintah desa agar bisa mempromosikan usahanya di website desa Pendem www.desapendem.id.
Baca Juga : Â UPR dan LPDP Kementerian Keuangan Selenggarakan Seminar Beasiswa LPDP Tahun 2024
“Hal ini harus dilakukan pelaku UMKM desa, sebagai salah satu bentuk digitalisasi desa Pendem itu sendiri,” tuturnya.
Untuk materi Cyber Security Awareness disampaikan langsung oleh Bima Mauludin yang berasal dari jurusan Informatika dan Materi Digital Marketing oleh salah satu anggota kelompok yakni Erlin Virgyanti yang berasal dari Jurusan Manajemen.
“Alhamdulillah acara sosialisasi ini diikuti dengan antusias oleh warga Dusun Sekar Putih, hal ini terbukti dengan banyaknya dialog pertanyaan dari warga terkait kasus – kasus penipuan online yang sedang marak terjadi,” ungkapnya.
Ia mengakui program tersebut dirasa sangat tepat dibawakan oleh kelompok tersebut dan dengan materi yang telah disampaikan.
Baca Juga : Dinas PUPR-PKP Normalisasi Drainase Dalam Kota Kuala Kapuas
“Karena ternyata banyak warga desa Pendem, khususnya yang ada di dusun Sekar Putih yang belum mengetahui bagaimana membedakan atau mengenali ciri ciri platform atau modus modus penipuan yang berpotensi merugikan banyak pihak,” tuturnya.
Bahkan, tambahnya, ternyata sampai ada warga dusun Sekar Putih yang rugi ratusan juta akibat mengikuti trading palsu/investasi bodong.[Red]
Discussion about this post