kaltengtoday.com, Palangka Raya – Anggota DPD RI, Teras Narang dalam bagian giat resesnya menemui jajaran Bulog Kantor Wilayah Kalteng, sebagai salah satu upaya memastikan kondisi pasar bahan pokok di daerah berlangsung stabil, khususnya jelang bulan puasa dan sambut lebaran.
“Saya mendengarkan catatan-catatan dari Kepala Bulog Kanwil Kalteng Sony Supriyadi dan mengapresiasi giat mereka dalam menggelar operasi pasar khususnya dalam mengontrol harga dan ketersediaan beras,” kata Teras kepada awak media sesaat setelah giat tersebut, Selasa (7/3).
Apresiasi ini menurutnya yakni termasuk dengan skema yang dirancang pihak Forum Bulog dalam Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang penyaluran beras premiumnya telah mencapai 1.200 ton pada tahun ini.
“Untuk harga eceran tertinggi yang ditetapkan adalah Rp9.950 per kilogram (kg) atau 49.750 per 5 kilogram,” ujarnya.
Baca Juga : Â Sat Samapta Polresta Palangka Raya Amankan Operasi Pasar Dari Perum BULOG Kanwil Kalteng
Operasi pasar yang digelar bersama Badan Pangan Nasional menurut Teras yang tergabung Komite 2 DPD RI ini adalah langkah strategis dan kolaboratif dan mesti diperkuat dari waktu ke waktu dengan pemangku kepentingan yang lebih luas.
“Selain itu dari catatan kami sejak akhir 2022 lalu hingga saat ini, Bulog telah menyalurkan juga beras subsidi sebanyak sekitar 700 ton ke masyarakat. Penerima ada di berbagai daerah seperti Palangka Raya, Sampit, Kapuas, Pulang Pisau, hingga Sukamara,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menuturkan beras menjadi salah satu penyumbang inflasi dan sesuai data awal Januari, beras berkontribusi terhadap inflasi sebesar 0.28 persen.
“Pada Februari kemudian turun menjadi 0,07 persen. Penurunan ini berkat kolaborasi Bulog dengan pemerintah provinsi dan kabupaten maupun kota yang menggelar pasar murah dan pasar penyeimbang,” tambahnya.
Secara keseluruhan, jelas Teras, inflasi di Kalteng pada Januari mencapai 5,81 persen dan angka tersebut turun dari akhir tahun 2022 yang mencapai 6,32 persen. Selain itu, dalam catatan yang diberikan juga, pihaknya mendapatkan catatan tentang beberapa daerah yang tren inflasinya tinggi.
Baca Juga : Â Tangani Inflasi, Pemprov Kalteng Gandeng Perum Bulog
“Saya akan coba komunikasikan juga hal ini agar aspek supply demand bahan-bahan pokok di daerah tersebut dapat dikelola dan tersalurkan dengan baik. Selain beras, minyak goreng juga menjadi perhatian saya mengingat pasokan untuk minyak goreng bersubsidi dengan Harga Eceran Tertinggi Rp 14.000 masih belum memadai di lapangan,” terangnya.
Hal Ini juga menjadi bagian penting dari perhatian pihaknya, termasuk soal komoditas lain seperti daging, telur, dan lainnya.
“Kita berharap Bulog juga lebih punya kapasitas dalam menyerap produksi beras dari masyarakat tani Kalteng dengan harga keekonomian yang menguntungkan kedua belah pihak. Sehingga dengan demikian peran Bulog dalam mendorong kesejahteraan masyarakat khususnya petani padi di Kalteng dapat lebih terasa lagi. Ini juga menjadi bagian dari upaya memastikan ketersediaan beras di Gudang-gudang Bulog memadai saat dibutuhkan,” tutur mantan Gubernur Kalteng tersebut.
Selama ini daerah Kalteng sendiri tegasnya mempunyai banyak lumbung padi seperti Kapuas, Pulang Pisau, Katingan, hingga Kotawaringin. Hal ini menurutnya mesti mendapat perhatian, sehingga peran Bulog semakin kuat sebagai penyeimbang kepentingan masyarakat.
Baca Juga : Â Bulog Barsel Salurkan 150 Ton Beras untuk Terdampak Banjir
“Saya mengapresiasi langkah-langkah yang diambil Bulog Kalteng dan mendorong terus semangat kolaborasi bersama pemerintah daerah dalam penanganan inflasi. Dengan kemampuan mengendalikan inflasi bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah, diharapkan ke depan ada kerja-kerja dan terobosan baru yang bisa dilakukan Bulog untuk memperkuat ketahanan pangan. Lebih jauh mendukung kedaulatan pangan di daerah maupun nasional,” pungkasnya.[Red]
Discussion about this post