Kalteng Today – Buntok, – Rahmadi (28) terpaksa membawa pulang anak dan istrinya yang sedang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jaraga Sasameh Buntok, karena keterbatasan ekonomi.
Istri Rahmadi bernama Linda (25) sebelumnya dirawat di RSUD setelah melahirkan anak pertama mereka Aqila dengan cara operasi Caesar pada Rabu (27/1) lalu.
Biaya yang diminta oleh pihak rumah sakit sebesar kurang lebih Rp. 7 juta. Tagi Rahmadi yang hanya bekerja serabutan, itu merupakan nominal yang sangat besar. Jaminan kesehatan yang diharapkannya juga ternyata sudah lama tidak aktif.
Ia akhirnya terpaksa menggadaikan sepeda motornya kepada tetangga sebesar Rp. 2,5 juta dan sisanya berhutang kesana kemari. Untungnya RSUD berbesar hati dengan memberikan keringanan menjadi kurang lebih Rp. 5,5 juta.
Saat dikonfirmasi oleh tim kaltengtoday kerumah keluarga Rahmadi. Ternyata rumah mereka sangat sederhana, atapnya sebagian menggunakan daun kelapa kering dan dinding papannya dipasang jarang-jarang.
“Sebenarnya anakku ini disuruh rawat inap, cuma kemarin diminta jaminannya apa. Kami tidak ada ada jaminan jaminan apa-apa lagi,” ucap Rahmadi, Sabtu (6/2/2021).
Ia menjelaskan, sebenarnya anak dan istrinya dirawat di rumah sakit selama satu minggu kedepan karena bayi Aqila sempat menelan air ketuban. Namun, karena biaya per harinya sebesar Rp. 700 ribu maka dirinya memutuskan keluar lebih cepat.
“Harapan saya semoga bisa secepatnya melunasi hutang dan pemerintah daerah bisa lebih memperdulikan warga miskin kayak kami ini,”ujarnya.
Baca Juga :
Peningkatan SDM Sebagai Salah Satu Upaya Tanggulangi Angka Kemiskinan
Bupati Seruyan Bantu Biaya Pengobatan Dua Warga Lempasa
Saat ini dengan keterbatasan ekonomi, bayi Aqila dirawat di rumah. Ada beberapa warga yang datang memberikan bantuan berupa baju dan selimut untuknya.
Sementara dari bagian Humas RSUD Jaraga Sasameh Buntok, Noor Halidah saat dihubungi melalui aplikasi whatsapp Minggu (7/2/2021) membenarkan hal itu. Menurutnya pasien memang kemarin ada di RS, bahkan sekarang sudah keluar dari RS, sudah sembuh, jelasnya.
“Untuk BPJS nya tidak aktif, itu kewenangan dari pihak BPJS yang ngasih tahu kenapa sih itu tidak aktif. Yang jelas bila tidak aktif di aplikasi kami BPJSnya maka dia masuk pasien umum,” terangnya. [Red]
Discussion about this post