Kalteng Today – Palangka Raya, – Hasil Survei Bank Indonesia (BI) yang dirilis pada Maret 2021 lalu menunjukkan sekitar 87,5 persen UMKM di Indonesia terdampak pandemi Covid-19. Dari jumlah tersebut ada 93,2 persen terdampak negatif di sisi penjualan.
Hal itu dikatakan Rosmaya Hadi, Deputi Gubernur BI saat acara Festival UMKM dan Pariwisata Digital ”Pesona Bumi Tambun Bungai” yang dilakukan secara virtual, Kamis (24/6/2021)di Palangka Raya.
Dijelaskan, pada tahun 2020 lalu, kontribusi sektor UMKM ke PDB diestimasi turun hingga lebih dari 20% sebagai pengaruh dari pandemi Covid-19.
“Disisi lain, kita sadari betapa besar peran strategis UMKM dalam penciptaan lapangan kerja. Berdasarkan data pada tahun 2019, sektor UMKM menyerap hampir 97% dari total tenaga kerja di negeri kita,”ujar Rosmaya.
Dibagian lain dia juga mengatakan, pelaksanaan Festival UMKM dan Pariwisata Kalimantan Tengah 2021 ini merupakan rangkaian yang terpisahkan dari rantai dukungan ke UMKM dari mulai program pembinaan, showcase, hingga business matching.
“Hal ini merupakan salah satu upaya kritikal dalam mendukung program pengembangan UMKM naik kelas dan go ekspor,”katanya.
Sementara itu Kepala Perwakilan BI Kalteng Rihando menjelaskan, Berdasarkan rilis PDRB Badan Pusat Statistik, ekonomi Kalimantan Tengah pada triwulan I-2021, kembali mengalami kontraksi sebesar 3,12% (yoy), lebih dalam dibandingkan dengan triwulan sebelumnya sebesar -2,10% (yoy).
BI Kalteng kata Rihando telah mencoba untuk berbuat sesuatu dengan mengajak stakeholder daerah untuk menciptakan permintaan terhadap produk UMKM, dengan memberikan contoh, melakukan pembelian produk kepada 40 UMKM secara bergantian, yang digunakan untuk souvenir kegiatan webinar, suvenir kegiatan survei/liaison dan bantuan
Baca Juga : BI : Agar Pemulihan Ekonomi Berjalan Lebih Baik, Ini Yang Harus Dilakukan Kalteng
“Namun demikian, upaya yang kami lakukan tersebut tidak dapat memberikan dampak luas dan berkesinambungan untuk menopang kinerja UMKM dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah,”jelasnya.
Karena itu kata Rihando masih diperlukan upaya bersama dan berkelanjutan, dalam mencari solusi meningkatkan permintaan UMKM dan Pariwisata yaitu melalui sinergi program antar stakeholder di daerah,ujarnya.[Red]
Discussion about this post