Kalteng Today – Palangka Raya, – Setelah sempat menelan kekecewaan lantaran tidak diperbolehkannya perwakilan media Televisi, Cetak, dan dan online meliput proses pencabutan nomor urut pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang akan bertarung pada 9 Desember 2020 di Ball Room Swiss Bell Hotel Palangka Raya pada Kamis (24/9/2020) sore.
Ketua KPU Kalteng Harmain Ibrohim memberikan penjelasan dihadapan awak media usai acara tersebut.
Dirinya meminta maaf karena tidak memberikan kesempatan kepada perwakilan wartawan untuk masuk mengambil visual dan gambar di dalam ruangan acara.
Hal ini karena sesuai dengan peraturan KPU Nomor 6 Tahun 2020 tentang pelaksanaan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati dan atau Walikota dan Wakil Walikota Serentak Seluruh Indonesia lanjutan dalam kondisi bencana non alam Corona Virus Disaese 19 sebagaimana dirubah dengan peraturan KPU Nomor 13 tahun 2020 tentang pubahan kedua atas peraturan nomor 6 Tahun 2020 pada tanggal 23 September 2020.
Menurut Harmain Ibrohim, ini diluar kewenangan pihaknya yang terpaksa melarang awak media masuk ke ruangan acara.
“Kami atas nama KPU Provinsi Kalteng meminta maaf kepada wartawan yang sebesar-besarnya karena ini diluar kewenangan kami, karena sesuai PKPU Nomor 13 tahun 2020 pasa 55 yang baru kami terima tadi malam, terpaksa harus membatasi siapa saja yang boleh masuk ke ruangan acara” kata Harmain.
Dia menambahkan, pihaknya sudah menyediakan vidio Live streaming via akun media sosial milik KPU Provinsi Kalteng.
“Kami sudah menyediakan vidio live streaming melalui akun media sosial, sekali lagi kami mohon maaf kepada semua wartawan” tambahnya.
Baca Juga :Â Wartawan Kecewa Tak Diizinkan Masuk Liput Pencabutan Nomor Peserta Cagub Dan Cawagub Kalteng
Sementara itu, sejumlah wartawan televisi mengungkapkan kekecewaannya karena tidak bisa mendapatkan visual yang baik sesuai standar visual berita televisi.
“Kami tetap kecewa, sebab meskipun ada visual live streaming yang diproduksi oleh EO, itu tidak standar untuk pemberitaan media televisi” kata Agung Suprianto salah satu wartawan televisi nasional TvOne. [Red]
Discussion about this post