kaltengtoday.com, Tamiang Layang – Tingginya frekuensi hujan di tahun 2020 dan masih belum stabilnya kuantitas buah-buahan lokal di tahun 2021, kini di penghujung tahun 2022 serta di babakan baru tahun 2023, para penikmat buah-buahan mulai bisa mencari barang dambaan mereka ini seperti dulu lagi.
Meskipun, menurut beberapa konsumen, harga buah saat ini masih di lonjakan tinggi. Durian lokal, misalnya, berada di kisaran Rp 90 ribu – Rp 100 ribu. Berbeda dengan yang buahnya kecil, hanya sekitar Rp 50 ribu – Rp 70 ribu saja.
Menurut Masrun, salah seorang pedagang buah musiman, harga buah lokal saat ini masih stabil karena belum berlimpah. Selain itu, seperti durian juga masih didominasi produk lokal.
Baca Juga : Â Dewan Harapkan Produk Lokal Jadi Bingkisan Natal
“Kalau nanti sudah berlimpah, ditambah masuknya durian dari daerah lain, seperti Kasongan atau Puruk Cahu ikut ‘menyerbu’ besar-besaran, maka harga bisa merosot drastis,” tuturnya ketika bertemu di jalan menuju Desa Sumber Garunggung, Kecamatan Dusun Tengah, tadi (Minggu, 15/1).
Yang masih langka, agak sulit dicari, adalah varian layung (keluarga durian berukuran kecil dengan duri panjang) serta papaken (sejenis durian dengan kalori, kadar glukosa serta gas rendah dan dagingnya kuning).
Baca Juga : Â Dewan Minta Pelaku UMKM Dengan Produk Lokal Dapat Pelajari Peluang
“Ya benar. Masih jarang bisa saya dapati layung dan papaken. Ayah saya kan kadar diabetes serta kolesterolnya tinggi, jadi lebih cenderung memilih papaken sebagai buah yang aman dikonsumsi,” tutur Riswanti, warga Kelurahan Ampah Kota, yang terlihat sedang berkeliling membandingkan harga papaken dari satu lapak ke lapak pedagang buah musiman lainnya. [Red]
Discussion about this post