kaltengtoday.com, Sampit – Warga di Kelurahan Kuala kuayan Kecamatan Mentaya Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalteng, memang menjadi lokasi langganan banjir.
Terlebih lagi, pada 2020 yang lalu banjir menggenangi kelurahan yang memang usainya lebih dari 50 tahun ini. Pada 2020 lalu, banjir terjadi hampir 4 kali pada tahun tersebut. Terbaru, pada 2022 ini banjir kembali menggenangi permukiman padat penduduk.
Baca juga : 14 Desa dan 2 Kelurahan di Kotim Masih Terendam Banjir
Dari pantauan Kaltengtoday dilapangan, Kelurahan Kuala-kuayan Kecamatan Mentaya Hulu ini merupakan induk kecamatan dari Kecamatan Antang Kalang dan Bukit Santuai pada 2009 lalu. Meski usia kelurahan tersebut terbilang cukup lama, namun musibah banjir hampir terjadi saban tahun.
Salah satu warga Anang, menjelaskan pada 1991 lalu banjir besar pernah terjadi dikampung halamannya tersebut. Bahkan, kedalaman air mencapai 2 sampai 3 meter bahkan kegiatan masyarakat lumpuh total. Ditambah lagi jika musibah banjir terjadi maka kebiasaannya lampu juga akan mati total. Jelasnya kepada Kaltengtoday, Senin 19 September 2022.
Kata dia, warga yang huniannya terdampak banjir berharap diberikan pemerintah program relokasi Rumah. Bahkan kata dia, beberapa warga terdampak banjir, mengaku lelah dan pasrah setiap tahun terdampak banjir. Ucapnya.
Menurutnya, untuk wilayah bukit memang tidak banjir. Tapi, masyarakat ini kebanyakan bermukiman di kawasan tidak berbukit dan kebanyakan rumah warga terdampak banjir. Ungkapnya lagi.
Dirinya berharap pemerintah melakukan relokasi atau memindahkan permukiman ke lokasi yang bebas dan aman dari banjir. “Saya mewakili warga mengharapkan program relokais rumah ini bisa terwujud. Namun, bukan hanya relokasi rumah saja melainkan fasilitas seperti jalan beraspal juga diharapkan bisa direaliasikan pemerintah setempat,”paparnya.
Baca juga : Bupati Kotim Minta Camat Pantau Banjir di Wilayahnya
Kata dia, di Kuala-kuayan ini ada 2 jalan, satunya jalan yang berdekatan dengan sungai dan yang satunya itu jauh dari sungai. “Jalan ke dua ini yang jauh dari sungai inilah yang menurut saya perlu dikembangkan oleh pemerintah. Sebab, jalan sudah ada tinggal diperbaiki dan diaspal saja lagi,”harapnya.
Kata Anang lagi, keluhan ini setiap tahun dirasakan masyarakat. “Meski kami ini jauh dari wilayah kota, jangan sampai pembangunan tidak merata, apalagi Kuala-kuayan ini usianya sudah cukup tua dan harus diperhatikan pemerintah. Jangan sampai wilayah kami menjadi wilayah tertinggal apalagi di era sekarang ini,”tutupnya. [Red]
Discussion about this post