kaltengtoday.com, Palangka Raya – Sekda Provinsi Kalteng Nuryakin mendorong agar Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) segera mengutamakan action atas semua rencana jangka pendek.
Hal itu disampaikan Nuryakin yang didampingi Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Yuas Elko, ketika memimpin rapat bulanan evaluasi inflasi di Ruang Rapat Bajakah, Kantor Gubernur, Jumat (2/8/2022).
Rapat dihadiri oleh perwakilan Bank Indonesia Kalteng, perwakilan Badan Pusat Statistik Kalteng, Kepala BMKG, perwakilan BULOG, Tim TPID Kota Palangka Raya, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kalteng, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (TPHP) Provinsi Kalteng, Badan Ketahanan Pangan Provinsi Kalteng, serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalteng.
Baca Juga : Tekan Inflasi, Pemkab Kotim akan Bangun Lumbung Pangan
“Melalui rapat ini, kita memetakan bersama untuk mengetahui apa yang harus kita lakukan dan melaksanakannya,” kata Sekda.
Selanjutnya, masing-masing pihak terkait memberikan sejumlah highlight dalam rapat tersebut, di antaranya BPS Kalteng mengetengahkan data terkini Agustus 2022 berdasarkan dua kota acuan, yakni Palangka Raya mencapai inflasi sebesar 0,28% dan Sampit mengalami deflasi sebesar 0,5% yang dipicu kenaikan harga beras lokal.
Sementara itu, Bank Indonesia memberi rekomendasi jangka pendek melalui operasi pasar beras lokal, operasi pasar komoditas kerja sama dengan Bulog, subsidi transportasi, dan sidak pasar.
Baca Juga : Edy Pratowo Paparkan Upaya Pemprov Kalteng Atasi Inflasi
Guna menekan kenaikan harga transportasi udara, Dinas Perhubungan Provinsi Kalteng bekerja sama dengan Kemenhub RI dan maskapai, berupaya menambah jumlah maskapai penerbangan untuk menyeimbangkan harga.
Sementara itu, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kalteng juga mengupayakan pasar murah dan pasar penyeimbang. [PRI]
Discussion about this post