Kaltengtoday.com, Sampit – Pesantren identik dengan pendidikan agama sekaligus pendidikan umum. Harapan ini tentunya menjadi bekal untuk bisa menangkal hal negatif. Apalagi di Kotim ini masalah narkoba sangat tinggi. Di Hari Santri 2023 ini, santri bisa menjadi benteng dan juga pelopor dari hal negatif khususnya dalam memerangi peredaran narkoba ini.
Baca Juga : Lanjutkan Perjuangan Santri Dalam Membangun Negeri
Bupati Kotim Halikinnor berharap, santri menjadi benteng perkembangan zaman. Itu disampaikan di momen peringatan hari santri nasional beberapa waktu lalu, yakni saat peringatan hari santri nasional pada 22 Oktober 2023 lalu. Katanya, Selasa, (24/10/2023).
Pesantren dan santri merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Sebab, santri ini dididik, dilatih, diberikan pelajaran agama, moral dan etika maka santri diharapkan bisa menjaga nilai-nilai itu semua dari perkembangan zaman dan arus teknologi yang begitu pesat saat ini. Harapnya.
Baca Juga : KPU Gelar NOBAR Film Pemilu Serentak 2024 Bersama Warga Pesantren di Hari Santri
“Ilmu agama yang kental di lingkungan pesantren bisa membendung budaya luar yang tidak sesuai dengan nilai agama dan juga adat istiadat kita. “Apalagi saat ini, budaya barat itu bisa masuk melalui media sosial. Maka dari itu, santri diharapkan jangan mudah mengikuti hal negatif tersebut,”pintanya.
“Harapan kita kepada santri tersebut agar budaya kita yang agamis tetap terpelihara khususnya di Kotim ini,” tukasnya. [Red]
Discussion about this post