Kalteng Today – Kuala Kurun, – Ratusan Sekolah baik itu tingkat Sekolah Dasar (SD) maupun Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Gunung Mas saat ini masih melakukan belajar dari rumah atau secara daring dikarenakan dampak pandemi covid-19 ada sebagian yang mengalami zona merah
“Namun yang melakukan tatap muka juga ada sebanyak 99 sekolah baik di tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) .”kata Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Gumas Esra melalui Kabid Pembinaan SD dan SMP Silpanus.
Dijelaskannya , pihaknya tetap mengusahakan untuk mencapai belajar secara tatap muka, namun terhalang karena adanya pandemi yang masih melanda di beberapa daerah di wilayah ini.
“Sekitar 99 sekolah, untuk SD terdata 72 sekolah dan SMP ada 27 sekolah yang sudah memberlakukan belajar dengan tatap muka, sedangkan sekolah yang masih daring sekitar 139 sekolah, SD tercatat 107 sekolah, dan SMP ada 32 sekolah,” ucap Silpanus, Rabu (2/6).
Sedangkan kata dia, sekolah dari SD dan SMP yang melaksanakan tatap muka, hampir semua kecamatan memberlakukan, seperti di Kecamatan Kurun ada 5 sekolah, Tewah ada 25, Sepang tercatat ada 3, Rungan ada 7, Manuhing ada 7, Kahut ada 20, Mihing Raya ada 4, Damang Batu ada 4, Miri Manasa ada 6, Rungan Hulu ada 2, Manuhing Raya ada 3 dan Rungan Barat ada 13 sekolah.
“Untuk tatap muka itu, kalau dipresentasikan mencapai 40,22 persen, sedangkan daring mencapai 59,78 persen, untuk sekolah SD yang ada di 12 Kecamatan di wilayah Gumas,” ujarnya.
Baca Juga : 59 SMP di Gumas Mulai Melakukan Ujian Sekolah
Sementara untuk sekolah yang melaksanakan daring, lanjut dia, dari SD hingga SMP dari 12 kecamatan seperti Kecamatan Tewah sekitar 11, Kurun ada 30 sekolah, Sepang ada 12, Rungan ada 23, Manuhing ada 16, Kahut tidak ada yang belajar dari rumah, Mihing Raya ada 8, Damang Batu ada 9, Miri Manasa ada 9, Rungan Hulu 12, Manuhing Raya ada 8 dan Rungan Barat ada 1 sekolah.
“Presentase untuk sekolah SMP yang tatap muka sekitar 45,76 persen, sedangkan untuk daring 54,24 persen, dari 12 kecamatan, kalau jumlah sekolah SD ada 180 sekolah dan SMP ada 58 sekolah, artinya masyarakat harus menyadari akan pentingnya menjaga kesehatan di tengah pandemi, sehingga anak bisa belajar dengan tatap muka lagi,” harap dia. [Red]
Discussion about this post