Kalteng Today – Palangka Raya, – Dalam rangka Konferensi Studi Regional (KSR) Region VIII Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Sanctus Thomas Aquinas menggelar Seminar Nasional dengan tema Krisis Ekologi Semakin Dekat, Siapkah Anda?, yang digelar di Aula DPRD Palangka Raya.
Kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Uskup Keuskupan Raya, Mgr Aloysius Maryadi Sutrisnaatmaka, MSF. Ketua Presidium Pengurus Pusat PMKRI Sanctus Thomas Aquinas, PMKRI cabang Palangka Raya PMKRI Cabang Banjarmasin, PMKRI Cabang Samarinda, serta tamu undangan.
Ketua Presidium Pengurus Pusat PMKRI Periode Tahun 2020-2022, Benidiktus Papa mengatakan kader PMKRI dimanapun dan kapanpun tidak lepas dari semboyan Pro Ecclesia et Patria.
“Kegiatan KSR hari ini merupakan yang perdana pada periode ini, sehingga harapannya dapat menjadi tolak ukur dan referensi untuk setiap Komisaris Daerah,” kata Benidiktus Papa dalam sambutannya, Rabu (23/6).
Pihaknya berharap kegiatan tersebut dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat, dan melahirkan rekomendasi bagi pemerintah maupun stakeholder terkait dalam menanggapi masalah krisis ekologi.
“Masalah krisis ekologi saat ini menjadi ancaman serius bagi Indonesia, sehingga melalui seminar nasional dan Forum Group Discussion (FGD) nantinya dapat menghasilkan rekomundasi. Ciri khas kader PMKRI ialah menjadi kader yang kritis dan menciptakan solusi yg bagi bagi masyarakat,” terangnya.
Sedangkan menurut komisaris daerah Regio VIII PMKRI, Romondus Romi menyampaikan harapan untuk kegiatan ini nantinya menghasilkan rekomendasi bagi pemerintah terkhususnya pemerintah daerah dan ini merupakan aktualisasi nyata dari kader PMKRI terkhususnya di Regio VIII.
“Fenomena alam yang terjadi di kalimantan dalam dua sampai tiga tahun terakhir seperti banjir bandang, kebakaran hutan dan lahan, kerusakan lingkungan, konflik sosial tidak terlepas dari kegiatan-kegiatan korporasi yang mengendalikan dan menguasai kawasan hutan untuk lahan produksi dan eksploitasi sumber daya alam yang berskala besar,” ungkapnya.
Dirinya menerangkan, sejauh ini belum terlihat regulasi dan kebijakan baik dari Pemerintah Pusat maupun daerah yang benar-benar serius dalam melestarikan lingkungan dan menjaga hutan.
“Bagaimana tidak kawasan hutan yang berpotensi sebagai hutan penyangga saja, malah di babat. Dan KSR ini merupakan sarana atau forum ilmiah bagi kader-kader PMKRI untuk mengupas, mengkaji, dan membahas kasus-kasus atau isu strategis daerah yang kemudian diolah menjadi informasi dan data,” tuturnya.
Lebih lanjut, Ketua pelaksana, Eduardus Setno menyampaikan untuk menyikapi isu yang terjadi di Kalimantan, sehingga hal ini perlu dikupas bersama memalui seminar nasional dan dikaji.
Baca Juga : 7 Café Unik dan Paling Hits di Palangkaraya
“Melalui kegiatan KSR yang dihadiri oleh narasumber-narasumber hebat ini, kami melihat antusias dari kawan-kawan semua. Dan jumlah peserta dalam kegiatan Konferensi Studi Regional (KSR) ini ada 31 orang yang tergabung dalam Komisariat daerah VIII masing-masing,” bebernya.
Anggota Penyatu PMKRI cabang Palangka Raya, Moses Agus Purnomo menerangkan bahwasannya pada saat ini telah memasuki era yang baru.
“Dimana bentuk ide dan gagasan disampaikan secara sederhana dengan menghasilkan output yang nyata, sehingga hal ini dapat menjadi tolak ukur keberhasilan dari kegiatan KSR,” tutupnya.[Red]
Discussion about this post