kaltengtoday.com, Palangka Raya – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah (Kalteng) bersama dengan Taman Nasional Sabangau dan Borneo Nature Foundation (BNF), menggelar dialog interaktif dan jungle music, guna memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia, di Halaman Kantor BKSDA Kalteng, Minggu (28/11/2021) sore.
Kegiatan dengan tema “Menanam Dari Berbagai Versi” ini, dihadiri oleh Kepala BKSDA Provinsi Kalteng, Nur Patria dan Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah I Sebangau Lisna Yulianti, Kepala DLH Kota Palangka Raya Achmad Zaini.
Kemudian dihadiri Wakil Direktur BNF Indonesia, Agnes Ferisa, perwakilan mahasiswa UPR, UMP dan Siswa Pecinta Alam.
Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah I Sebangau, Lisna Yulianti, dalam paparannya mengatakan, untuk dapat mengembalikan fungsi hutan yang terdegradasi, pihaknya terus melakukan upaya restorasi.
Pasalnya, 90 persen hutan yang ada di TN Sebangau merupakan ekosistem gambut. Tanah gambut memiliki sifat seperti spons atau dapat menyerap air dengan sangat baik.
“Tapi jika telah terdegradasi, seperti pembuatan kanal-kanal atau ilegal logging. Maka fungsi itu akan berkurang. Bahkan pada musim kemarau dapat dengan mudah terbakar. Juga sebaliknya, jika hujan maka ia tidak dapat menyerap air dengan baik,” katanya.
Di sisi lain, Manajer Konservasi BNF Indonesia, Ady Maruli mengatakan, hingga saat ini pihaknya bersama sejumlah pihak terkait terus melakukan restorasi hutan, dengan cara menanam pohon. Salah satunya seperti melakukan penanaman bibit pohon di TN Sebangau.
“Menanam pohon itu menentukan moral kita masing-masing. Jangan jadikan pohon sebagai suatu objek saja. Tapi lakukan sebagai suatu subjek makhluk hidup yg sama dengan kita,” ucapnya.
Namun yang menjadi kendala pihaknya saat ini, yakni masih minimnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menanam pohon.
“Memang yang menjadi kendala saat ini, masih minimnya kesadaran masyarakat. Ini yang masih menjadi tugas kita bersama,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala BKSDA Kalteng, Nur Patria Kurniawan menuturkan, di hari menanam pohon Indonesia ini, diharapkan dapat menjadi momen bagi masyarakat, untuk dapat sadar akan pentingnya menjaga lingkungan.
Baca Juga :Â BKSDA Imbau Tingkatkan Kewaspadaan Saat Beraktivitas di Sungai
“Seperti yang sudah kita dengar tadi. Menanam itu banyak sekali versinya, ada yang karena investasi, moralitas, untuk produksi dan sebagainya. Namun yang perlu diingat, konservasi harus tetap di hati, agar anak cucu kita kedepan dapat menikmati lingkungan yang asri,” pungkasnya.
Baca Juga :Â Buaya Peliharaan Warga Sepanjang 3 Meter Diserahkan ke BKSDA
Diakhir kegiatan, BKSDA Provinsi Kalteng juga memberikan sebanyak 600 bibit pohon kepada peserta, sebagai bentuk gerakan sadar akan menanam pohon. [Red]
Discussion about this post