kaltengtoday.com, Sampit – Kepala Dinas Kesehatan Kotim Umar Kaderi mengatakan, angka kematian ibu pada 2022 lalu hanya 11 orang. Dibandingkan dengan 2021 lalu angkanya lumayan tinggi yakni 20 orang.
Baca juga : Dinkes Kotim Tingkatkan Integritas Petugas Kesehatan
Tentu hal ini dikarenakan pelayanan kesehatan semakin membaik dan kesadaran ibu hamil semakin meningkat untuk memeriksakan dirinya.
Dikatakan Umar, tentu kita juga akan terus meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan dan juga dokter yang ada. Kemudian peralatan pemeriksaan USG juga bisa sampai ke tingkat puskesmas di setiap kecamatan ke depannya. ucapnya, Kamis 2 Februari 2023.
“Dengan adanya kesedaran ibu hamil melakukan pemeriksaan dan pelayanan kesehatan semakin baik, saya yakin tingkat kematian ibu hamil di Kotim bisa menurun bahkan tidak ada lagi,”harapnya.
Baca juga : Dinkes Kotim Ungkap Faktor Penyebab Perilaku LGBT
Kematian ibu hamil memang menurun, namun kematian bayi di Kotim meningkat dari 95 pada 2021 dan untuk 2022 yang lalu di angka 108 orang.
“Salah satu penyebab kematian ibu yakni diakibatkan pendarahan. Sedangkan kematian bayi disebabkan oleh kelahiran prematur asfiksia dan gangguan pernapasan akut,”tutupnya. [Red]
Discussion about this post