Kaltengtoday.com – Perawatan tubuh ataupun kecantikan wajah, nampaknya juga menjadi sesuatu yang diperlukan masyarakat modern, khususnya kaum hawa. Kadang untuk bisa lebih cantik, mereka sampai merogoh kocek tak sedikit dalam hal perawatan.
Suntik vitamin C yang konon katanya memutihkan kulit, atau facial menggunakan skincare dan pemutih, bahkan kerap dijumpai di pelosok kecamatan. Nah, apakah ini diperbolehkan medis dan tidak berdampak? Berikut, adalah advis yang disarikan dari berbagai laman, termasuk halodoc.com;
Baca juga :Â Cantik itu Relatif, Perbedaan Standar Kecantikan yang Unik Hingga Esktrem di Seluruh Dunia
-Penggunaan vitamin C dalam bentuk apapun justru harus dihindari bagi kulit yang peka alias sensitif. Apalagi skin care yang mengandung vitamin C. Karena serum yang mengandung vitamin C ternyata berefek samping secara langsung bagi kulit sensitif. Yaitu alergi dan peradangan.
-Parfum juga harus diwaspadai, apalagi dalam skincare yang mengandung bahan pewangi ini. Kulit sensitif bisa alergi dan iritasi juga. Sam seperti penggunaan skincare yang mengandung vitamin C tadi.
-Hati-hati pada produk toner, anti penuaan, serum serta beberapa jenis produk perawatan kulit lain yang mengandung Alpha Hydroxy Acids (AHAs). Meski kandungannya bermanfaat membantu menyamarkan penuaan, nodanhitam dan menengah jerawat, namun pemilik kulit sensitif tidak dianjurkan memakai ini. Kenapa? Sebab AHAs justru akan membuat kulit wajah orang yang snlensiitf, jadi jauh lebih sensitif terhadap paparan sinar ultra violet (UV).
Baca juga :Â Miss Beauty Doll, Kontes Kecantikan Khusus Boneka. Indonesia Kirim Kontestan dari Kalimantan
Tentu masih ada skincare atau krim perawatan kulit yang aman bagi kesehatan. Di antaranya adalah yang mengandung minyak mineral, petroliatum, ceramide, serta gliserine.
Yang jelas dan dijamin lebih aman adalah tentunya berkonsultasi dengan dokter kulit. Karena dapat diperiksa dulu tingkat sensitifnya dan dicarikan solusinya yang tepat. [Red]
Discussion about this post