Kalteng Today – Sampit, – 2 November 2020 mendatang Di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) sudah mulai aktif kegiatan belajar mengajar atau belajar dengan tatap muka . Meski dengan cara bergantian masuk sekolahnya. Misalnya saja, pada 2 sampai 7 November 2020 sudah aktif sekolah dari tingkat SMP sederajat dan tingkat SD minggu keduanya. Nampaknya, kegiatan belajar mengajar tatap muka tersebut mendapat komentar beragam dari warga. Tak terkecuali pengamat kebijakan publik Kotim Muhammad Gumarang.
Menurut M Gumarang, jika memang tren covid-19 di Kotim menurun wajar saja alias sah-sah saja anak bersekolah atau belajar secara tatap muka. ” Namun, sampai sejauh mana kesiapan melaksanakan protokol kesehatan yang ketat dalam proses belajar mengajar sehingga tidak menimbulkan klaster baru,”tegasnya kepada Kaltengtoday, Kamis (29/10).
Ditegaskannya lagi, apa lagi anak-anak SMP dan SD belum terlalu memahami tentang bahayanya Covid-19. Sehingga terlalu mudah mengabaikan protokol kesehatan, apalagi dalam hal jajan makanan dan minuman pada saat disekolahan,”akuinya pula.
Lihat saja jika siswa tersebut pulang sekolah, perhatikan saja mereka jajan di luar. “Budaya cuci tangan,menggunakan masker dan jaga jarak terabaikan. Jadi, hal yang terpenting bagaimana mitigasi yang disiapkan pihak sekolahan sehingga bisa menjamin tingkat resiko bebas penularan,”pintanya.
“Kita tidak bisa menjamin bahwa bersekolah dengan tata muka aman dan baik. Lebih baik kita kembalikan kepada orang tua, apakah anaknya diperbolehkan atau tidak bersekolah,”harapnya.
Baca Juga:Â NU Kotim Dan Polda Kalteng Salurkan Masker dan Hand Sanitizer
Memang, belajar sistem online atau daring itu sangat membosankan. Apalagi ini hampir 7 bulan lamanya proses belajar tata muka secara daring dilakukan. Bukan saja siswa yang jenuh, bosan dan kurang efektif. Kalangan guru juga merasakan sama hal yang dirasakan siswanya. Tandasnya.
Secara khususnya memang belajar tatap muka di sekolah nampaknya di tunda atau diabaikan dulu. “Kecuali Kotim sudah zona hijau dan penyebaran Covid-19 sudah menurun,”pungkasnya. [Red]
Discussion about this post