kaltengtoday.com, Tamiang Layang – Beberapa waktu yang lalu, di Pasar Ampah, Kecamatan Dusun Tengah dan di TamIang Layang, Kecamatan Dusun Timur, masih sering ditemui para pengemis dan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) berkeliaran.
Dibanding saat itu, jumlahnya kini mulai berkurang. Meski secara keamanan mereka tidak membahayakan, namun secara kemanusiaan hal tersebut sangatlah merisaukan. Karena jika ada yang meninggal di jalanan, tentu akan menjadi masalah bagi lingkungan.
Baca Juga : Â Mengamuk, ODGJ Rusak Pintu Kafe dan Sepeda Motor Warga
“Yang susah ya kalau ODGJ itu bukan orang sini, dan kita tidak tahu asal-usulnya. Meninggal di wilayah RT kami, misalnya, tidak serta merta bisa langsung dikubur. Pak RT kami harus berkoordinasi dulu dengan aparat terkait. Tentunya, memakan waktu,” tutur Islam, salah seorang warga di Kelurahan Ampah Kota yang mengaku bingung pernah melihat seorang ODGJ sekarat di trotoar.
Terkait permasalahan seperti inilah, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa dan Sosial (DisPMDSos) Kab Bartim, berharap agar bisa lebih banyak yang ditangani lewat anggaran daerah.
“Tentunya sulit kalau anggarannya sangat mepet. Oleh karena itu, saya mendorong Bidang Sosial juga bidang yang lainnya, untuk menyesuaikan anggaran pada rencana perubahan anggaran dalam waktu dekat,” ujar Kadis PMDSos Bartim Ir Barnusa MM (Rabu, 21/06/2023).
Baca Juga : Â Pelaku Teror di Kalampangan Ternyata Seorang ODGJ
Permasalahan sosial lain yang dikritisi Barnusa dan ia rubah sistemnya, adalah pelatihan ketrampilan yang dulu sering tak termonitor lagi, usai peserta mengikiti pendidikan kilat atau workshopnya.
“Akibatnya kita jadi tak punya data, berapa yang sudah dilatih, sekarang dia bekerja di mana dan apa manfaat pelatihan ketrampilan itu baginya. Jadi, saya merubah semua terukur, terpantau, agar anggaran daerah yang dikucurkan tak sia-sia,” imbuh lelaki yang juga dikenal aktif di gereja serta seni tarik suara ini. [Red]
Discussion about this post