Kaltengtoday.com, Palangka Raya – Aksi nekat mengakhiri hidup alias bunuh diri kembali terjadi di Kota Palangka Raya. Kali ini dilakukan seorang pemuda berinisial MR (22) warga Komplek Marina Permai Kota Palangka Raya di kamar mandi rumahnnya pada Sabtu (29/09/2023) sekitar pukul 15.30 WIB.
Kapolsek Pahandut Kompol Saipul Anwar melalui Kanit Reskrim Ipda Puguh Darmadji membenarkan terjadinya kasus gantung diri tersebut. Korban sempat dilarikan ke puskesmas namun nahas nyawanya tetap tak tertolong.
“Pihak keluarga menolak untuk dilakukan visum, dan menerima dengan ikhlas kejadian tersebut,” kata kanit.
Baca Juga : Â Pasca Bom Bunuh Diri di Bandung, Polda Kalteng Perketat Penjagaan Pintu Masuk Mako
Puguh menjelaskan, gantung diri yang dilakukan korban pertama kali diketahui oleh saksi tak lain adalah pamannya sendiri bernama Fitriadi (50). Saksi bergegas pulang ke rumah lantaran mendapat kabar jika korban tak kunjung keluar dari dalam kamar mandi.
“Berdasarkan keterangan saksi, korban masuk ke kamar mandi sejak pukul 13.OO WIB. Setelah dua jam tidak keluar-keluar,” ungkapnya.
Merasa ada yang tidak beres, saksi kemudian berusaha mengintip ke dalam kamar mandi karena tidak ada jawaban dari korban setelah dipanggil-panggil. Pria ini pun sontak terkejut lantaran mendapati korban dalam posisi gantung diri menggunakan tali jemuran.
“Saksi kemudian mendobrak pintu kamar mandi dan kemudian melepas tali dari leher korban. Korban yang sudah tidak bergerak dilarikan ke Puskesmas Langkai menggunakan sepeda motor,” jelas Puguh.
Baca Juga : Â Gadis Asal Kobar Ini Nyaris Bunuh Diri Usai Mendapati Sang Kekasih Miliki Wanita Lain
Usaha untuk menyelamatkan nyawa korban sia-sia. Pasalnya korban dinyatakan sudah meninggal dunia setibanya di puskesmas. Sementara itu anggota kepolisian yang menerima laporan langsung melakukan penyelidikan dan mengamankan tali jemuran sebagai barang bukti.
“Sementara untuk motifnya belum diketahui karena menurut saksi, korban sangat tertutup. Sehingga tidak ada yang mengetahui persoalan apa yang sedang dihadapi korban,” ujarnya.
Informasi dari penyelidikan, lanjut Puguh, diketahui jika korban memiliki satu orang anak dari pernikahan pertamannya. Setelah berpisah dengan istri pertama, korban kemudian kembali menikah namun istri kedua berada di Banjarmasin. [Red]
DISCLAIMER: Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri. Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa. Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri. Misalnya Tim Pijar Psikologi melalui https://pijarpsikologi.org/konsulgratis
Discussion about this post