kaltengtoday.comĀ Palangka Raya – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) melaksanakan sidak ke berbagai pasar sebagai upaya pengendalian harga bahan kebutuhan pokok atau komoditas pangan strategis khususnya menjelang Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah.
“Di antaranya kami lakukan di pasar yang ada di Kota Palangka Raya untuk menjaga stabilisasi pasokan dan harga pangan,” ucap Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Leonard S. Ampung kepada awak media, di Palangka Raya, Selasa (30/5).
Ia menerangkan, berdasarkan rekap data komoditas pangan strategis saat ini, seperti ketersediaan maupun harga, rata-rata dalam kondisi aman dan terkendali, namun yang menjadi sorotan yakni cukup tingginya harga daging ayam.
Baca Juga : Ā Pj Bupati Barsel bersama Kapolres Sidak Ketersediaan Sembako
Ia mengungkapkan, di Pasar Besar Palangka Raya harga daging ayam ras mencapai Rp49 ribu per kilogram, sedangkan di Pasar Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) Sampit mencapai Rp52 ribu per kilogram.
Lebih lanjut, Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpang) Kalteng, Riza Rahmadi mengatakan harga daging ayam ras yang mengalami kenaikan ini, sudah pihaknya lakukan penelusuran termasuk berkoordinasi dengan Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar).
“Harga yang masih naik seperti daging ayam ras ini, berdasarkan koordinasi kami dengan para pengusaha, diakibatkan pedagang berupaya menutupi kerugian yang dialami pada Ramadhan lalu. Namun kondisi ini diperkirakan pada Juni mendatang mulai turun secara bertahap,” terangnya.
Riza menuturkan, untuk itu kegiatan intervensi pasar seperti halnya pasar murah maupun pasar penyeimbang tetap pihaknya lakukan secara berkala, terutama di Palangka Raya dan Sampit yang merupakan kota yang menjadi indikator inflasi di Kalimantan Tengah.
“Pasar murah hingga pasar penyeimbang tetap kami lakukan, sebagai upaya pemerintah menjaga daya beli masyarakat,” terangnya.
Baca Juga : Ā Kembali Sidak Harga Gas LPG 3 Kg di Palangka Raya
Adapun berdasarkan neraca pangan strategis wilayah Kalimantan Tengah, Riza menyampaikan, tingkat kebutuhan daging ayam ras mencapai 458 ton sedangkan ketersediaan sebanyak 594 ton, sehingga masih surplus sebanyak 136 ton atau ketahanan stok selama satu minggu.
“Sedangkan untuk komoditas strategis lainnya untuk ketahanan stok juga bervariasi, mulai dari satu hingga delapan minggu, baik minyak goreng, gula pasir serta lainnya,” tutupnya.Ā [Red]
Discussion about this post