kaltengtoday.com, Kapuas – Pemerintah Kabupaten Kapuas melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah(BPBD),menyalurkan bantuan logistik kepada 3.636 Kepala Keluarga yang terdampak bencana banjir di 6 Kecamatan.
Kepala Pelaksana BPBD Kapuas Panahatan Sinaga mengatakan,pengaruh dari fenomena la nina terhadap bencana hidrometrologi masih terjadi dengan intensitas curah hujan yang masih tinggi kemungkinan mengakibatkan debit air akan pasang saat dikonfirmasi di kantor BPBD Jalan Kasturis Kuala Kapuas,Selasa(30/11/2021).
“Terdampak akibat fenomena la nina dengan genangan air terjadi di 6 kecamatan di daerah non pasang surut sehingga berdampak pada 3.636 Kepala Keluarga,11.513 jiwa rumahnya terendam air,”kataya.
Ia menyampaikan,akibat banjir tersebut merendam 2.140 rumah warga,saran pendidikan ada 40 unit,sarana kesehatan ada 7 unit,rumah ibadah 36 unit,fasilitas umum ada 34 dan 53 ruas jalan desa dan kabupaten juga terendam.
Nah,terkait dengan warga yang mengalami musibah genangan air maka BPBD menyiapkan bantuan,karena Kabupaten Kapuas saat ini,berstatus tanggap darurat maka dalam waktu beberapa hari kedepan akan menyalurkan bantuan logistik kepada 3.636 KK sebagai bentuk perhatian Pemerintah Daerah.
“Ini sebagai bentuk perhatian dan kepedulian Pemerintah untuk mensuport warga kita yang terdampak musibah bajir,dengan bantuan beras,gula,kopi,minyak goreng,mie instan.susu kaleng dan selimut,”ungkapnya.
Baca Juga : Â Dewan Ingatkan, Keberadaan Tekon Merupakan Kebijakan Strategi Pemkab Kapuas
Dia menambahkan bantuan tersebut di droping langsung ke 6 kecamatan yakni Mantangai,Tumpah,Kapuas Tengah,Pasak Telawang,Mandau Telawang dan Kapuas Hulu yang nati disalurkan kepada warga di desa desa yang menjdi titik lokasi terdampak bajor.
“Bantuan berupa logistik yang nanti diterima oleh satu kepala keluarga berupa beras 5 kilogram,kopi,gula,teh.minyak goreng dan 1 kaleng susu,”ujarnya.
Baca Juga : Â Pemkab Katingan Terima Bantuan Rp 500 Juta Untuk Penanganan Banjir
“perlu diketahui fenomena la nina masih panjang diperkirakan dari bulan Oktober dan puncaknya di bulan Desember 2021 dan berakhir di bulan Februari 2022 sesuai dengan perkiraan BMKG,”timpal Sinaga sapaan akrabnya. [Djim KT]
Discussion about this post