Kaltengtoday.com, Pulang Pisau – Dalam upaya percepatan penurunan angka stunting, Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau telah melakukan berbagai upaya baik melalui integrasi kegiatan dan berbagai inovasi.
Diantaranya, pembentukan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), pemetaan keluarga berisiko stunting, bunda asuh anak stunting dengan program inovasi gemar posting (Gerakan Bersama di Pos Stunting) permata kuning atau pemberian makanan tambahan anak kurus dan stunting, sosialisasi audit kasus stunting, pendampingan, penimbangan serentak yang melibatkan berbagai pihak.
Dimana, pada tahun 2021, berdasarkan survei status gizi Indonesia (SDGI) angka prevalensi stunting Kabupaten Pulang Pisau berada pada angka 24,6 persen dan pada tahun 2022 meningkat menjadi 31,6 persen.
Baca Juga : Â Ketua DPRD Kabupaten Kapuas Harapkan Peningkatan Kualitas Kesehatan Usai Pemkab Kapuas Raih Penghargaan UHC
” Alhamdulillah melalui berbagai upaya yang telah dilakukan, dari hasil survei kesehatan Indonesia (SKI) angka stunting di Kabupaten Pulang Pisau pada tahun 2023 menurut 7,6 persen menjadi 24 persen, ” kata Penjabat (Pj) Bupati Pulang Pisau Hj Nunu Andriani saat menghadiri acara Workshop Tatalaksana untuk Dokter Umum dan Ahli Gizi pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pratama di Auditorium BLUD RSUD Pulang Pisau bersama Sekda Tony Harisinta dan sejumlah Kepala OPD dilingkup Pemkab Pulang Pisau,
Pj Bupati menegaskan bahwa pada tahun 2024 ini pemerintah Kabupaten Pulang Pisau menargetkan angka stunting menurun 10 persen dan berdasarkan SSGI yang pengumpulan data oleh enumerator akan dilaksanakan pada Minggu ke-4 bulan Oktober 2024.
” Tentunya target ini menjadi tantangan kita bersama. Tetapi saya yakin dan percaya dengan komitmen dan kerja keras bersama, insyaallah kita dapat mewujudkan target angka stunting pada angka 14 persen, ” tukasnya
Baca Juga :Â Ketua Yayasan Kesehatan PGI Lantik Pengurus STIKES PGI Cikini
” Saya minta SSGI tahun 2024 ini agar menjadi perhatian Dinas Kesehatan, Puskesmas dan tenaga kesehatan pendamping terhadap enumerator yang melakukan pengumpulan data sehingga didapatkan data yang benar dan valid, ” tandasnya
Dikatakan Pj Bupati, berdasarkan hasil evaluasi kinerja penanganan stunting, Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau berhasil mendapatkan penghargaan peringatan II terbaik dalam kinerja penurunan stunting tingkat Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2024.
” Keberhasilan ini tidak lepas dari hasil kerja keras kita semua dan kerjasama dari lintas sektor. Stunting menjadi permasalahan yang harus kita tuntaskan bersama, ” jelasnya
Ditambahkan Pj Bupati, kemudian dari hasil audit kasus stunting mengungkap beberapa faktor penyebab stunting diantaranya tidak memberikan asi eksklusif, imunisasi yang tidak lengkap MP asi adekuat, sanitasi lingkungan yang kurang sehat termasuk perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dalam keluarga yang masih kurang.
Baca Juga : Â Pemerintah Harus Merdekakan Masyarakat Dari Aspek Kesehatan
Lebih lanjut disampaikan Pj Bupati, dari hasil audit tersebut telah diberikan beberapa rekomendasi antara lain perlunya peningkatan konseling gizi, petugas kesehatan melakukan pendampingan gizi pada keluarga dengan memberikan edukasi tentang nutrisi, melakukan monitoring, memaksimalkan peran posyandu dalam menjaring balita untuk dilakukan penimbangan, pemberian makanan tambahan, pemberian vitamin dan imunitas serta edukasi keluarga.
” Saya berharap rekomendasi dari ahli tersebut ditindaklanjuti oleh Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) sehingga target dalam mempercepat penurunan stunting dapat tercapai dengan baik, ” pungkasnya[Red]
Discussion about this post