Kaltengtoday.com, Palangka Raya – Sekretaris Daerah (Sekda) Kalteng, H. Nuryakin wakili Gubernur buka Rapat Koordinasi Pengendalian dan Evaluasi (Rakordalev) Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah Provinsi Kalteng Tahun 2023.
Sekda mengatakan pengendalian dan evaluasi terhadap pelaksanaan rencana pembangunan adalah proses penting dalam pembangunan daerah, karena berguna untuk mengetahui ketercapaian pelaksanaan pembangunan daerah.
“Ekonomi Kalteng pada Triwulan III tahun 2023 ini tumbuh sebesar 3,74 persen, meningkat dibanding Triwulan I dan Triwulan II. Hal ini didorong oleh peningkatan aktivitas ekonomi Kalimantan pada lapangan usaha jasa perusahaan, ini menunjukkan dunia usaha Kalteng mulai hidup,” kata Nuryakin dalam kegiatan yang digelar di Aula Bappedalitbang Kalteng, Kamis (16/11/2023).
Baca Juga : Rakor Keprotokolan di Buka Wagub
Ia menjelaskan, Lapangan Usaha Akomodasi dan Jasa Kuliner Makanan Minuman meningkat menjadi penyumbang kedua bagi pertumbuhan ekonomi Kalteng, yang diikuti Lapangan Usaha Administrasi Pemerintah.
“Capaian Makro Pembangunan Provinsi Kalteng lainnya adalah Tingkat Kemiskinan yang mencapai angka 5,11 persen pada Juli 2023, lebih rendah (lebih baik) dari Capaian Nasional yakni 9,36 persen dan menduduki urutan ke-5 Nasional Provinsi dengan penduduk miskin paling sedikit,” ungkapnya.
Selain itu, ia menambahkan, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Tahun 2022 Kalteng sebesar 71,63, yang masuk Kategori Tinggi.
“Gini Ratio 0,317 menurun dari tahun 2022 dan lebih rendah (lebih baik) dibandingkan dengan Capaian Nasional sebesar 0,388. Tingkat Pengangguran Terbuka pada Agustus 2023 4,10 persen lebih rendah (lebih baik) dari tahun 2022 dan lebih baik dibandingkan Capaian Nasional, yakni 5,32 persen,” ujarnya lagi.
Baca Juga : Sri Widanarni Buka Rakornis Perhubungan Se-Kalteng
Sekda menuturkan, sesuai fokus pembangunan Kalteng tahun 2023, Bidang Infrastruktur telah melaksanakan terobosan sangat strategis, melalui Program Multiyears untuk pembangunan dan peningkatan beberapa ruas jalan untuk membuka isolasi daerah dan menumbuhkan perekonomian masyarakat.
“Ke depan, Program Pembangunan Infrastruktur tetap kita prioritaskan dengan Pagu Indikatif Tahun 2022-2024 sebesar 2,1 Triliun Rupiah. Hasil evaluasi rencana pembangunan tersebut nantinya menjadi tindak lanjut dalam pelaksanaan rencana dan menjadi masukan saat perencanaan pembangunan berikutnya, sehingga perencanaan program kegiatan berikutnya lebih tepat sasaran,” pungkasnya. [Red]
Discussion about this post