Kaltengtoday.com, Palangka Raya – Kepala Badan Pusat Statistik Kalimantan Tengah (BPS Kalteng) Eko Marsoro melalui rilis menyampaikan Nilai Tukar Pertanian (NTP) yang merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan atau daya beli petani di perdesaan.
NTP juga dapat menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.
Baca Juga :Â BPS Kalteng : Ekonomi Kalteng Triwulan IV Tahun 2022 Tumbuh 5,70 Persen
“NTP Gabungan Kalteng pada Juni 2024 naik sebesar 0,97 persen dibanding Mei 2024, yaitu dari 124,08 menjadi 125,28,” katanya kepada awak media Senin (1/7).
Kenaikan ini, menurutnya yakni disebabkan oleh naiknya nilai tukar pada seluruh subsektor, yakni Tanaman Pangan (1,44 persen), Hortikultura (0,52 persen), Tanaman Perkebunan Rakyat (0,96 persen), Peternakan (0,67 persen), dan Perikanan (0,52 persen).
“Pada Juni 2024 terjadi kenaikan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) di Kalteng sebesar 0,01 persen yang utamanya disebabkan oleh naiknya indeks pada kelompok Perawatan Pribadi,” ungkapnya.
Baca Juga :Â BPS Kalteng Sampaikan Komoditas Penyumbang Inflasi di Bulan Maret 2023
Dan, jasa lainnya yang menyebabkan kenaikan indeks sebesar 0,32 persen, kelompok Perlengkapan, Peralatan dan Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga sebesar 0,15 persen, kelompok Pendidikan 0,10 persen, kemudian kelompok Pakaian dan Alas Kaki sebesar 0,08 persen, dan kelompok Kesehatan sebesar 0,05 persen.
“Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Kalteng pada Juni 2024 mengalami kenaikan sebesar 0,89 persen, dari 128,70 (Mei 2024) menjadi 129,84 (Juni 2024),” tutupnya.[Red]
Discussion about this post