kaltengtoday.com, Tamiang Layang – Mungkin tak hanya di Kabupaten Barito Timur. Di Provinsi Kalimantan Tengah, bahkan di Indonesia pun perayaan hari besar keagamaan tidak menjadi eksklusifitas. Budaya gotong royong, pembauran, telah menjadikan momen hari raya keagamaan sebagai sebuah ajang kebersamaan.
Di Kabupaten Barito Timur sendiri, perayaan Natal juga selalu diramaikan oleh kebersamaan antar elemen. Seperti juga halnya Hari Raya Idul Fitri. Tak ada kesenjangan terlihat antara umat Muslim, Nasrani maupun lainnya. Semua berbaur dalam semangat persaudaraan. Apalagi garis kekeluargaan juga menjadi sesuatu yang kuat di sini.
Baca Juga : Â Polres Pulang Pisau Pengamanan Ibadah Natal di Gereja-Gereja
Hal tersebut juga dapat dilihat dalam perayaan Natal 25 Desember kemarin, di rumah-rumah pejabat yang menggelar open house. Tak sedikit muslimah yang berbaur membantu, khususnya menyiapkan sajian/hidangan.
Di teras halaman depan Gereja GKE Sion, Janah Harapan, Kelurahan Ampah Kota, Kecamatan Dusun Tengah pun, yang notabene komplek peribadatan, terlihat perempuan berjilbab yang tak sungkan membantu acara ramah-tamah dan makan bersama.
“Kami kan tidak ikut ibadahnya. Kami membantu teman, apalagi saudara yang merayakannya. Apalagi mereka memang minta agar kami yang muslim ini, yang menngolah sampai menyajikan semua hidangan,’ tutur Ernawati, warga Ampah, yang ditemui tadi (Senin, 26/12) sedang mengambil semua peralatan prasmanan yang kemarin dipakai untuk gelaran Natal.
Baca Juga : Â 132 Napi Lapas Kelas IIA Palangka Raya Dapat Remisi Khusus Natal
Dan seperti kata Ny Nasinta, yang baru saja menggelar open house, dari tahun ke tahun keluarganya memang selalu meminta rekanan mereka yang beragama Islam untuk menyediakan makanan.
“Alasannya simpel. Pertama, praktis, kami bisa fokus ke persiapan dan ibadah. Kedua, supaya semua bisa menikmati. Keluarga kami kan ada juga yang Islam. Dan kita semua bisa berkumpul dengan nyaman,” imbuhnya. [Red]
Discussion about this post