Kalteng Today – Lifestyle, – Di zaman yang serba modern saat ini, justru ditemukan kecenderungan kurangnya waktu tidur pada banyak orang, tidak hanya pada orang dewasa namun juga remaja. Salah satu faktornya adalah kurangnya informasi atau bahkan tersebarnya informasi yang salah tentang tidur.
Untuk mengurangi berkembangnya mitos tanpa bukti ilmiah tersebut, berikut adalah 10 mitos dan fakta yang sebenarnya tentang tidur:
- Manusia menghabiskan sepertiga hidupnya untuk tidur.
Fakta.
Tentu berbeda-beda tergantung pada usianya, namun rata-rata sekitar sepertiga pada hidup kita digunakan untuk tidur.
- Tidur jam berapa saja tidak masalah.
Mitos.
Anggapan mengenai tidur pada siang hari jauh lebih baik daripada tidak tidur sama sekali, tidaklah benar. Orang yang terbiasa kurang tidur dan memiliki kualitas tidur yang rendah berisiko mengalami depresi, diabetes, kanker, hingga menyebabkan kematian.
- Tidur siang dapat membantu melawan insomnia.
Mitos.
Tidur hanya memperburuk insomnia dan menyebabkan berbagai risiko kesehatan. Namun pada orang yang tidak menderita insomnia, tidur siang dapat menambah kurangnya waktu tidur.
- Olahraga di malam hari dapat mengganggu waktu tidur.
Mitos.
Seringkali, olahraga di malam hari dihindari dengan alasan dapat membuat diri kita terjaga dan susah tidur. Faktanya, olahraga sebelum tidur malam justru memberikan manfaat terhadap kualitas tidur yang lebih baik.
- Bagi orang dewasa, tidur malam selama 5 jam saja sudah cukup.
Mitos.
Kebiasaan tidur yang tidak cukup dapat menyebabkan masalah pada metabolisme, kesehatan mental, bahkan konsekuensi kesehatan imunologis. Meskipun ada beberapa orang yang merasa cukup dengan tidur malam selama 5 jam saja, namun yang lebih tepat dan direkomendasikan bagi orang dewasa adalah 7 jam.
- Semakin banyak tidur, semakin baik.
Mitos.
Mungkin tidak apa-apa jika kita membutuhkan waktu tidur ekstra untuk memulihkan diri dari kekurangan tidur atapun saat dalam masa penyembuhan setelah sakit, meskipun belum diketahui efeknya terhadap kesehatan dan kematian. Yang menjadi perhatian adalah bagi penderita insomnia, tidak boleh mencoba mengimbangi kurangnya waktu tidur dengan tidur lebih lama dari seharusnya. Faktanya, mengurangi waktu tidur dan mengembalikannya pada jadwal yang teratur justru menjadi cara paling efektif untuk menghilangkan insomnia.
- Rasa bosan membuat kita mengantuk.
Mitos.
Mendengarkan ceramah mungkin membosankan, namun sekedar bosan saja tidak dapat membuat kita sampai terkantuk. Kelelahan dan kurangnya waktu tidurlah yang menjadi penyebab utama kita mengantuk.
Baca Juga :Â 6 Tips Mudah untuk Membantu Menemukan Hobi paling Sesuai
- Bisa tidur kapan pun dan di mana pun adalah pertanda tidur yang nyenyak.
Mitos.
Yang sebenarnya terjadi justru karena kurang tidur, atau menderita apnea dan masalah tidur lainnya. Hal tersebut tidak boleh diremehkan dan harus segera diobati, karena orang yang menderita sleep apnea memiliki risiko tinggi mengalami kecelakaan.
- Orang yang tidur nyenyak tidak bergerak selama tidur.
Mitos.
Gerakan kecil ketika tidur merupakan hal yang normal, dan jumlah gerakan tersebut bervariasi sepanjang hidup kita. Jumlah pergerakan paling sedikit terjadi pada usia 18 hingga 30 tahun.
- Semua orang dapat mengalami hypnic jerks.
Fakta.
Hypnic jerks adalah sensasi jatuh saat setengah tertidur lalu tersentak bangun. Hypnic jerks dapat dialami oleh banyak orang, terutama ketika sedang merasa cemas, terlalu banyak minum minuman berkafein, hingga melakukan aktivitas fisik yang terlalu berat menjelang waktu tidur. Hypnic jerks lebih sering dialami oleh orang yang lebih muda, dan menurun seiring dengan bertambahnya usia. [Red]
Discussion about this post