Kalteng Today – Palangka Raya, – Adanya edaran terkait dengan kebijakan Pemerintah Kota untuk menutup segala aktivitas jual beli di wilayah Pasar Besar Kota Palangka Raya, ternyata cukup mengejutkan bagi para pedagang, mengingat sebelumnya merasa belum ada koordinasi dengan pihak pedagang.
Adapun isi dari pengumuman yang tersebar di hampir seluruh media sosial tersebut ialah “Dalam rangka memutus rantai penyebaran Covid-19 diberitahukan kepada seluruh pedagang dan pelaku usaha serta pembeli atau pengunjung di lingkungan Pasar Besar Kota Palangka Raya, bahwa akan diadakan sterilisasi pasar, untuk itu diberlakukan penutupan sementara Pasar Besar, selama tiga hari dan dimulai pada Hari Jumat, 12 Juni sampai dengan 14 Juni 2020 mendatang,”.
“Masalah penutupan pasar selama tiga hari kedepan, itu tidak masalah bagi kita para pedagang, karena itu jalan terbaik dan kami setuju saja,” kata salah satu penjual perhiasan Emas atau pemilik Toko Emas Karya Murni , Haji Latif (65) kepada Kaltengtoday Rabu (10/6).
Dirinya membeberkan, sampai saat ini belum menjalani Rapid test dan berharap untuk kedepan dapat difasilitasi oleh pemerintah. Sehingga pengecekan kesehatan pribadi dan memastikan lingkungan pasar dimana tempatnya mencari rezeki tersebut dapat dirasa aman.
“Ke depan mestinya diperiksa teruslah gitu untuk daerah pasar ini dan mengingat keadaan seperti ini masih bertahan sampai saat ini. Biar tidak ada kejadian – kejadian yang tidak kita inginkan, karena melihat situasi saat ini katanya nambah terus korban yang terjangkit virus ini,” ujarnya.
“Karena banyak pengunjung yang masuk, tambahnya. Dan saya sebenarnya ingin juga di rapid test, biar memastikan keadaan atau kondisi diri sendiri, tambahnya.
Baca Juga:Â Polres Kotim Canangkan Program Desa Pantang Mundur
Senada dengan hal tersebut, Khadijah (46) yang merupakan penjual perabotan rumah tangga mengatakan, pihaknya akan tetap menerima, apa-apa saja kebijakan yang dirasa bermanfaat dan berdampak baik bagi seluruh masyarakat yang beraktivitas didaerah itu.
“Sebenarnya tidak apa-apa aja, asalkan kalau memang mau disterilkan, ya benar-benar disterilkan. Setelah itu, kami bisa normal lagi berdagangnya,” tuturnya.
Saat disinggung mengenai pendapatan tokonya disaat pandemi Covid-19, terkhususnya di Kota Palangka Raya dirinya mengaku sangat turun banyak dari sebelumnya. Sehingga hal itu menurutnya tidak hanya berdampak bagi dirinya, melainkan bagi hampir seluruh pedagang yang ada di lingkungan Pasar Besar itu sendiri.
“Harapan kami sebenarnya, pemerintah bisa menghilangkan isu-isu yang katanya di Pasar banyak yang positif, karena kemungkinan tidak sebanyak itu, atau tidak sebanyak seperti yang diberitakan itu. Maksudnya, supaya bisa diusahakan supaya kami berjualannya normal lagi,” pungkasnya. [Red]
Discussion about this post