kaltengtoday.com, Palangka Raya – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melalui Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Kalimantan Tengah menggelar Kenali dan Peduli Lingkungan Sendiri (Kenduri) Desa Damai. Kegiatan digelar di Kuala Kapuas, Kabupaten Kapuas, Rabu (2/8), menghadirkan perangkat Desa, Bhabinsa, Bhabinkamtibmas, aparat pemerintah, dan organisasi kemasyarakatan.
Hadir sebagai narasumber Kasubdit Kerja Sama Asia Pasific, dan Afrika, Kolonel Sas Harianto S.Pd, M.Pd, Kepala Badan Kesbang Pol Kabupaten Kapuas, Marlina Kasyfatie, serta Praktisi Media, dan Akademisi, Willy Pramudia. Kegiatan dihadiri Ketua FKPT Kalteng Prof DR, Khairil Anwar M.Ag, beserta jajaran pengurus lainnya.
Baca Juga : Asisten Pemkesra Buka Camping Keberagaman dalam Pencegahan Radikalisme Terorisme
Plt Bupati Kapuas Nafiah Ibnor saat membuka kegiatan menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan. Kenduri Desa Damai merupakan bagian penting dalam upaya membangun kesadaran aparatur untuk peduli dengan lingkungan sendiri. Apalagi terhadap potensi radikalisme yang terjadi.
“Kami memastikan Kabupaten Kapuas, aman, dan damai. Jauh dari paparan radikalisme. Tapi bukan berarti kita bisa lengah. Tetap harus waspada, dan perlu mengamati lingkungan sekitar,” tegas Nafiah.
Ia berharap, kegiatan serupa semakin sering bisa dilaksanakan di Kabupaten Kapuas, sebagai bentuk peringatan atas kewaspadaan terhadap pengaruh radikalisme. Tentunya situasi yang aman, dan kondusif, bukan jaminan tidak adanya gerakan radikalisme. Justru situasi yang tenang, harus menjadikan masyarakat lebih waspada.
Baca Juga : Terorisme Dapat Dicegah Melalui Peran Perempuan sebagai Agen Perdamaian
Sementara, Kasubdit Kerja Sama Asia Pasific, dan Afrika BNPT, Kolonel Harianto menjelaskan, potensi adanya gerakan radikalisme, bukan sekadar dilihat dari situasi aman, dan kondusif. Kewaspadaan dini terhadap gerakan radikalisme tetap harus ada. Karena paparan radikalisme bisa masuk lewat semua jalur.
“Sekarang paling banyak masuk lewat media sosial, dan wahana lain yang berbasis internet. Itu yang justru kita harus waspadai,” tegas Harianto.
Sebelumnya, Ketua FKPT Kalteng Prof DR, Khairil Anwar, M.Ag melaporkan, kegiatan dilaksanakan secara offline dengan menghadirkan Narasumber Pejabat BNPT, Narasumber Nasional dan Narasumber Daerah. Kemudian dilanjutkan dengan makan bersama dan diskusi tentang materi serta tanya jawab.
“Adapun target peserta pada Kenduri Desa Damai dalam pencegahan radikalisme dan terorisme melalui Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kalimantan Tengah Tahun Anggaran 2023 adalah pemangku kepentingan (Stakeholders),” jelas Khairil.
Peserta terdiri dari aparatur desa; Babinkamtibmas; RT/RW; lurah/camat; tokoh pemuda, pemuka agama, organisasi kemasyarakatan, lembaga, dan masyarakat umum. Kegiatan bertujuan tersampaikannya pesan mengenai pencegahan radikalisme dan terorisme, terhimpunnya saran masukan dari aparatur desa setempat dalam rangka mereduksi paham radikalisme dan terorisme.
Baca Juga : WaspadaI Cegah Aksi Terorisme dan Paham Radikalisme
Kemudian, lanjut Khairil, tersosialisasikannya pencegahan paham radikal terorisme oleh masyarakat melalui media sosial. Mampu terjalinnya komunikasi dan tercipta sistem koordinatif antara pemerintah dan masyarakat dalam menanggulangi ancaman kelompok radikal terorisme. Meningkatnya daya tangkal masyarakat terhadap pengaruh paham radikal terorisme.
“Meningkatnya peran serta masyarakat, khususnya aparatur desa dalam rangka sinergi pencegahan paham radikal terorisme, dan meluasnya semangat perdamaian di tengah masyarakat melalui Kegiatan Kenali dan Peduli Lingkungan Sendiri (Kenduri) Desa Damai,” tegasnya.[Red]
Discussion about this post