Kaltengtoday.com, Sampit – Pengurus Daerah Masyarakat Ekonomi Syariah Kotawaringin Timur menggelar workshop pasar modal syariah yang menghadirkan dua pemateri, yakni dari Busra Efek Indonesia (BEI) dan Phintraco Sekuritas dari Jakarta dan Palangka Raya pada Selasa, 24 Oktober 2023 di Aula Rujab Bupati Kotim.
Wildan Syuruq dari Bursa Efek Indonesia mengatakan, minat masyarakat untuk mulai berinvestasi dengan memanfaatkan instrument saham mengalami peningkatan.
Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) jumlah investor pasar modal hingga akhir Mei 2022 tembus 8,8 juta atau tumbuh 1,4 juta dalam kurun waktu 5 bulan. Jelasnya, Kamis 26 Oktober 2023.
Baca Juga : MES Ajak Masyarakat Kotim Berinvestasi Berbasis Syariah Melalui Saham
“Tingginya antusias masyarakat untuk memanfaatkan instrumen investasi saham harus diimbangi dengan literasi digital yang memadai. Mereka para investor harus bisa cermat dalam berinvestasi,”katanya lagi. investor harus bisa cermat dalam berinvestasi,”katanya lagi.
“Dengan peningkatan yang signifikan terkait jumlah investor pasar modal yang signifikan, dibutuhkan pula edukasi tepat dan menyeluruh kepada setiap lapisan masyarakat, menurutnya, sebelum melakukan investasi, para investor harus tau tujuan berinvestasi sesuai dengan karakteristik risiko dari setiap instrument,”paparnya.
“Pentingnya bagi investor untuk menentukan tujuan Investasi tepat sesuai dengan karakteristik risiko dari masing-masing investor sehingga dapat menyusun perencanaan keuangan dengan memilih produk investasi yang sesuai dan tepat, yang merupakan hal yang penting dalam aktivitas investasi bagi masyarakat,”ucapnya kepada para peserta seminar.
Baca Juga : Sekda Ajak Pelaku Bisnis di Kotim Ikuti Workshop Pasar Modal Syariah
Dirinya juga mengajak kepada peserta agar bijak berinvestasi, apalagi dengan sistem MLM.
“Jadi, masyarakat harus lihat kelegalan bisnis tersebut. sebab, banyak sekali masyarakat yang tertipu dengan investasi bodong yang saat ini sedang marak terjadi. Bukan hanya di perkotaan saja, di kecamatan bahkan pedesaan pun marak terjadi asalkan ada jaringan telekomunikasi,”himbaunya.
Maka dari itu, dirinya mengajak masyarakat khususnya Kotim ini agar bisa menanyakan investasi itu kepada MES Kotim. Nantinya, MES Kotim bisa saja menjadi penghubung mana saja investasi yang legal dan tidak. Tutupnya. [Red]
Discussion about this post